Freeport Indonesia Tekankan Pentingnya Penggunaan Repelen

banner 468x60

TIMIKA, Penapapua.com
Dalam rangka memperingati Hari Malaria Sedunia, PT Freeport Indonesia menggelar sosialisasi dan edukasi kepada para karyawan mengenai pentingnya pencegahan malaria, khususnya melalui penggunaan repelen (lotion anti nyamuk) saat malam hari dan di luar ruangan.
Kegiatan ini berlangsung di Terminal Bus Gorong-Gorong, Jumat (25/4/2025), kepada para karyawan yang baru tiba dari area kerja Highland.

Manager Public Health and Malaria Control (PHMC) PT Freeport Indonesia, Dr. Firdy Permana, menyampaikan bahwa penggunaan repelen menjadi fokus utama kampanye tahun ini.

banner 336x280

“Kami berupaya meningkatkan pemahaman tentang perlindungan diri terhadap malaria. Fokus tahun ini adalah penggunaan repelen, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh setiap karyawan tanpa mengganggu kualitas aktivitas mereka di malam hari,” ujar Dr. Firdy

Ia menekankan bahwa, budaya penggunaan repelen perlu dibangun secara menyeluruh untuk menurunkan angka kasus malaria di kalangan karyawan.

“Tahun 2024, angka kasus malaria justru meningkat, sejalan dengan tren kasus malaria di Kabupaten Mimika. Ini menunjukkan bahwa upaya pengendalian di lingkungan kerja tidak bisa dipisahkan dari kondisi masyarakat sekitar,” jelasnya.

Dr. Firdy juga menyebutkan bahwa kasus malaria di Freeport berkisar di angka 4 ribuan kasus per tahun. Ia menjelaskan bahwa penyebaran malaria tidak terjadi di area Highland, melainkan di Lowland seperti Timika.

“Karena itu, kami sengaja mengambil lokasi di Terminal Gorong-Gorong sebagai titik edukasi bagi karyawan yang turun dari Highland, agar mereka menyadari bahwa mereka memasuki area dengan risiko penularan tinggi,” tambahnya.

Selain edukasi, Freeport tetap menjalankan upaya pengendalian vektor dan promosi kesehatan secara berkelanjutan. Tantangan pengendalian malaria di Timika menurut Dr. Firdy, antara lain dipengaruhi oleh curah hujan tinggi, kontur tanah yang datar, dan sistem drainase yang kurang lancar.

Senada dengan itu, Manager Community Health Development PT Freeport Indonesia, Daniel Perwira, menyatakan bahwa, pihaknya terus menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah untuk pengendalian malaria setiap tahunnya.

“Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah, Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), serta Perdhaki. Ini penting karena 60 persen karyawan Freeport tinggal di seputaran Kota Timika, bersama keluarga mereka,” ujarnya.

Daniel menambahkan bahwa, Freeport bersama para mitra terus berdiskusi dan berupaya untuk mencapai target eliminasi malaria pada tahun 2030.

“Sejauh ini kami tetap optimistis,” tutupnya. (Redaksi)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *