Jelang Idul Fitri, BBMKG Wilayah V Papua Lakukan Rakor Informasi Cuaca dan Kegempaan

banner 468x60

TIMIKA, Penapapua.com
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Papua melakukan rapat Koordinasi Informasi Cuaca, Iklim dan Kegempaan Wilayah Papua menjelang Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah dalam rangka meningkatkan koordinasi dan kesiapan dalam mitigasi bencana hidrometeorologi serta kesiapan dalam pelaksanaan Posko Idul Fitri serta mengoptimalkan penyampaian informasi terkait cuaca, iklim dan kegempaan.

Kegiatan Zoom Meeting yang dilaksanakan secara Online/Daring pada Rabu (26/3/2025) ini diikuti oleh perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi maupun Kabupaten se-Tanah Papua, kepala UPT di lingkungan BBMKG Wilayah V, media massa, komunitas, serta undangan lainnya.

banner 336x280

Yustus Rumakiek, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika wilayah V Papua mengatakan bahwa, prospek Cuaca Wilayah Papua menjelang hari Raya Idul Fitri Tahun 2025, menunjukkan terdapat potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai badai Guntur dan angin kencang.

“Potensi ini terjadi di sebagian besar wilayah Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Barat dan Papua Barat Daya, terutama pada periode waktu 29 Maret sampai dengan 1 April 2025,” jelasnya.

Ia menjelaskan, wilayah Papua juga mempunyai banyak sumber gempa yang didominasi dengan gempa-gempa kerak dangkal (Shallow Crustal Earthquake). Gempa dengan sumber ini mempunyai dampak terasa bahkan sampai merusak.

“Peristiwa gempa merupakan ancaman abadi yang belum dapat diprediksi kejadiannya, sehingga upaya Mitigasi serta peningkatan Kesiapsiagaan terhadap bencana gempa menjadi hal yang wajib,” katanya.

Selain itu katanya, potensi tinggi gelombang di perairan Wilayah Papua diprediksi pada kategori rendah hingga sedang dengan ketinggian 0,25 sampai 2,5 meter.

“Harap memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran meliputi, perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), serta kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot, tinggi gelombang >4.0 m),” ungkapnya.

Ia juga menghimbau kepada para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat untuk dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi selama periode hari Raya Lebaran Tahun 2025, terutama di wilayah yang rentan terhadap bencana.

“Dampak tersebut antara lain genangan banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran,” jelasnya.

Lanjutnya, masyarakat diharapkan untuk selalu mengikuti informasi dari BMKG, serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *