TIMIKA, Penapapua.com
Setelah meluncurkan Mal Pelayanan Publik (MPP), kini Pemerintah Kabupaten (Pemkab ) Mimika kembali meluncurkan aplikasi Mimika Center, Kamis (19/06/2025).
Aplikasi Mimika Center ini adalah salah satu wujud pusat pelayanan publik terpadu berbasis teknologi. Di mana Mimika Center merupakan bagian dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob dan Emanuel Kemong yaitu, reformasi birokrasi untuk bisa melayani masyarakat secara baik.
“Kota banyak mendengar informasi dari masyarakat, keluhan-keluhan dari masyarakat dan lain-lain yang kemudian, mereka tidak tahu mau sampaikan ke mana. Mau ketemu pimpinan susah sekali, akhirnya demo,”kata Johannes Rettob.
Bupati Menjelaskan, keresahan-keresahan masyarakat selama ini walaupun bertemu dengan pemerintah, kadang ada yang tidak ditanggapi. Oleh karena itu, pemerintah berusaha memperbaiki cara merespon keluhan masyarakat secara sistematik. Ia pun mengungkapkan, bahwa di tengah kemajuan yang dicapai, belum semua masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan.
“Mimika memang berkembang cukup pesat, banyak proyek berjalan, infrastruktur dibangun dan berbagai sektor juga cukup maju. Tetapi kita tahu, masih banyak saudara kita di pedalaman, di pegunungan, mereka ini secara khusus masyarakat asli Mimika ini mereka belum bisa merasakan kemajuan yang sudah kita terima ini,” jelasnya.
Hari ini kata Bupati, menjadi wujud bagaimana melayani masyarakat dengan baik dan maksimal. Sebab menurutnya, membangun bukan hanya dari sisi kuantitas, tetapi kualitasnya juga. Sehingga Mimika Center menjadi salah satu solusi dalam membuat pelayanan publik, membuka informasi, mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan koordinasi antar instansi.
Ia juga menyebut, Mimika Center akan menjadi nadi koordinasi pemerintahan digital, tidak hanya membangun sistem tetapi membangun budaya baru, budaya transparansi, kolaborasi dan inovasi. Di dalam Mimika Center ini terdapat command Center, Call Center, manajemen pelaporan publik, promosi digital, pelatihan sumber daya manusia, dan juga kolaborasi lintas sektor yang ada.
Ia pun berharap, pelayanan publik di Mimika tidak tergantung pada lokasi. Kemudian keputusan berbasis data bukan hanya asumsi dan semua OPD berjalan dengan irama yang sama.
“Pelayanan kita akan di dukung oleh Mimika Center, apabila ada hal-hal yang kurang diperhatikan lapor melalui aplikasi ini dan kami langsung respon. Tidak harus selesai, tapi setidaknya ada respon pemerintah menanggapi laporan masyarakat,” pungkasnya. (Redaksi)