TIMIKA, Penapapua.com
Wakil Ketua Komisi II DPRK Mimika, Mariunus Tandiseno bersama jajaran melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke kantor GraPari Telkomsel di Jalan Hasanuddin, Jumat (22/8/2025).
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Sekretaris Komisi, Adrian Andhika Thie didampingi anggota yakni Dessy Putrika Ross Rante, Luther Beanal, dan Merry Pongutan.
Selanjutnya Kepala Telkom Cabang Timika Jangkir Simbiak, Manager Network Operation & Productivity Telkom Timika Efraim Amba, dan Manager House Hold Konsumer Telkomsel Timika Theodora.
Pada kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi II DPRK Mimika, Mariunus Tandiseno mengatakan, kedatangan pihaknya adalah untuk memastikan penyebab gangguan.
Dan Mariunus pun menegaskan pentingnya transparansi.
“Pihak Telkom dan Telkomsel harus menyampaikan secara transparansi penyebab kerusakan yang terjadi sampai bisa kembali pulih. Sehingga dewan dapat menyampaikan informasi akurat kepada masyarakat,” katanya.
Jika memang permasalahan ini akibat faktor masalah SKKL yang jangka perbaikan membutuhkan waktu yang cukup lama maka pihaknya bisa sampaikan ke masyarakat bahwa ini bukan faktor kesengajaan.
“Harapan kami agar jaringan ini bisa cepat pulih dan bila mana tidak tercapai target harus ada penjelasan lebih lanjut kepada masyarakat,” terangnya.
Hal yang sama juga disampaikan Sekretaris Komisi II, Adrian Andhika Thie. Ia menyampaikan perlunya penjelasan detail kapan jaringan bisa pulih sehingga masyarakat tidak termakan isu simpang siur.
“Jadi pihak Telkom dan Telkomsel haris menyampaikan secara pasti kapan jaringan pulih karena banyak beredar awal September sedangkan info terakhir akhir September. Untuk itu semua harus jelas,” jelasnya.
Dirinya juga mengusulkan solusi sementara seperti kompensasi hingga penyediaan alat Starlink untuk membantu pelanggan.
Hal senada juga disampaikan Dessy Putrika Rante yang meminta kepastian tentang kompensasi bagi pelanggan yang terdampak.
Menanggapi hal tersebut, Manager Network Operation & Productivity Timika, Efraim Amba, menjelaskan, gangguan terjadi dikarenakan pertama, putusnya Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi-Maluku-Papua Cable System ruas Sorong-Merauke berupa double shunt fault.
Kedua, pada 21 Agustus 2025 sekitar pukul 02.20 WIT terjadi bencana alam yakni longsor yang memutus jaringan serat optik (Cut FO) pada kilometer 129 dan 136 dari Nabire, Palapa Ring Timur ruas Nabire–Kigamani. Akibatnya, layanan komunikasi di Timika lumpuh.
“Telkom dan BAKTI selaku pemilik ruas Palapa Ring Timur tengah melakukan upaya pemulihan layanan melalui penyambungan jaringan serat optik. Saat ini, layanan sudah berangsur pulih. Telkom juga menyiapkan mekanisme back up dengan kapasitas terbatas agar komunikasi masyarakat dapat kembali berjalan,” jelasnya.
Kepala Telkom Timika, Jangkir Simbiak menerangkan, perbaikan kabel bawah laut sedang dilakukan dengan estimasi waktu pemulihan awal hingga akhir September.
“Sekarang ini kapal perbaikan kabel sedang bergerak dari Makassar ke lokasi. Untuk perbaikan kita upayakan semaksimal mungkin, dan estimasi selesai pada minggu pertama September. Informasi ini sudah kami sampaikan melalui rilis di media, kami berharap layanan bisa segera normal,” terangnya.
Ditambahkannya, proses ini memang sangat membutuhkan waktu karena bekerja di laut tergantung dari cuaca.
Empat kompensasi yang diberikan kepada masyarakat
Manager House Hold Konsumer Telkomsel, Theodora menyampaikan, dengan adanya gangguan ini Telkomsel memberikan beberapa bentuk kompensasi, antara lain perpanjangan masa aktif kartu prabayar di wilayah terdampak tanpa isi pulsa, potongan tagihan prorata bagi pelanggan IndiHome sesuai durasi penurunan kualitas layanan, Paket SMS 1.000 SMS dengan harga Rp1 melalui 88820# dapat diklaim 1 kali per hari selama gangguan, pengembalian kuota data untuk paket yang terputus akibat gangguan.
“Misalnya kuota 3 GB terputus di tanggal tertentu, akan kami kembalikan saat jaringan aktif. Ini merupakan bentuk kompensasi bagi pelanggan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Bupati Mimika, Johannes Rettob berharap adanya kompensasi yang diberikan pihak PT Telkomsel kepada masyarakat.
“Seharusnya ada kompensasi bagi masyarakat seperti kuota gratis,” pungkasnya. (Redaksi)