TIMIKA, Penapapua.com
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Papua Tengah berharap PT Freeport Indonesia (PTFI) lebih terbuka dengan pihak terkait agar mencerminkan dorongan kuat dari pemangku kepentingan lokal untuk meningkatkan transparansi dan kolaborasi dalam pengelolaan sumber daya alam di Mimika dan Papua Tengah.
Hal ini diungkapkan, setelah pelantikan Kadin Provinsi Papua Tengah yang dilakukan di Kabupaten Mimika, namun tidak adanya dukungan dan kontribusi yang diberikan oleh PTFI.
Wakil Ketua Investasi Kadin Papua Tengah, Anis Labene menegaskan, ia sangat kecewa dengan keberadaan PTFI di Papua namun tidak memberikan kontribusi dan dukungan kepada Kadin Papua Tengah.
Bahkan hal ini menjadi perhatian khusus bagi Anis yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi V DPR Provinsi Papua Tengah.
“PTFI ini ada di Papua Tengah tapi dukungan kecil untuk Kadin saja tidak diberikan, bagaimana dukungan kepada lainnya. Kalau diawal saja tidak ada kontribusi untuk Kadin kedepannya bagaimana?” ujarnya.
Ia yang juga sebagai Ketua Fraksi Nasdem DPR Provinsi Papua Tengah, berharap dengan kekecewaan ini, PTFI dapat lebih membuka diri, lebih transparan dan terbuka kepada semua pihak.
Sama halnya dengan jumlah data kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan PTFI harus terbuka, karena anak-anak Papua saat ini sudah sangat kompeten dalam pendidikan.
“Kadin Papua Tengah ini konsen pada tenaga kerja, tapi kalau PTFI tidak terbuka bagaimana kita mau menyerap tenaga kerja di Papua Tengah. Karena kita juga tidak tau data yang ada di PTFI, karena memang PTFI tidak terbuka,” jelasnya.
Pengurus Kadin Papua Tengah yang juga Anggota DPR Provinsi Papua Tengah, Nancy Raweyai, juga menyoroti keterlibatan PTFI di Papua Tengah. Dimana ia menyoroti keberadaan vendor PTFI yang menyediakan jasa bahkan tenaga kerja dari luar kota.
“Kalau vendornya dari luar kota buat apa, seharusnya PTFI dapat membuka diri di Papua, sehingga vendor-vendornya dapat berasal dari Papua, dan juga dapat menyerap tenaga kerja dari Mimika, Papua Tengah,” tegasnya.
Begitu pula dengan Ketua Kadin Mimika, Bram Raweyai menyampaikan, kekecewaannya kepada PTFI, karena tidak adanya kontribusi PTFI dalam pelantikan Kadin Provinsi Papua Tengah. Kekecewaan bahkan lebih dirasakan karena Toni Wenas yang sebagai pimpinan PTFI juga termasuk dalam pengurus Kadin Pusat.
“Sebelumnya kami sudah lakukan komunikasi dengan staf PTFI, namun memang sama sekali tidak ada respon untuk mendukung kegiatan Kadin yang dihadiri Ketua Umum Pusat. Hal ini sangat membuat kecewa panitia bahkan Kadin Papua Tengah dan Mimika,” ucapnya.
Bahkan ia menilai PTFI sangat sulit untuk diajak berkomunikasi, dimana sampai saat ini Kadin Mimika tidak pernah menerima data jumlah vendor yang bekerjasama dengan PTFI.
“Dari dulu kita mau ajak komunikasi, tapi PTFI sangat tertutup, seharusnya PTFI dapat terbuka dengan Kadin Mimika, sehingga Kadin Mimika memiliki data vendor apa saja yang dibutuhkan dan Kadin dapat mendorong dengan vendor yang ada di Mimika ataupun Papua Tengah,” pungkasnya.
(Redaksi)