TIMIKA, Penapapua.com
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) bekerja sama dengan Pusat Studi Kependudukan Universitas Cenderawasih menggelar Workshop Urgensi Pengembangan Grand Design Pembangunan Pendidikan (GDPP) Kabupaten Mimika Tahun 2025–2045 di Hotel Horison Ultima Timika, Kamis (30/10/2025).
Mewakili Bupati Mimika, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Frans Kambu, dalam sambutannya mengatakan bahwa, workshop ini merupakan langkah awal yang strategis dan terukur dalam menata arah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Mimika melalui pendidikan yang responsif dan berkelanjutan menuju masyarakat yang cerdas, adil, dan sejahtera.
“Grand Design Pembangunan Pendidikan ini diharapkan menjadi pedoman bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang berbasis data, bukti, dan konteks lokal,” ujar Frans Kambu.
Ia menambahkan, penyusunan GDPP sangat relevan untuk memperkuat kebijakan pendidikan agar menjadi energi baru dalam mewujudkan visi Gerbang Emas (Gerakan Kebangkitan Ekonomi Masyarakat Adil dan Sejahtera) sebagai agenda prioritas pembangunan Kabupaten Mimika.
Lebih lanjut, Frans Kambu menjelaskan bahwa, GDPP merupakan instrumen strategis yang berperan penting dalam mengarahkan transformasi pendidikan dan pengembangan SDM yang berkualitas, tangguh, dan kompetitif, khususnya dalam menyongsong bonus demografi tahun 2035.
“Melalui penguatan data, analisis, dan indikator pendidikan yang terpadu, kita dapat memetakan potensi, tantangan, serta kebijakan prioritas yang berdampak langsung terhadap peningkatan mutu pendidikan di semua jenjang,” terangnya.
Ia berharap melalui workshop ini akan terbentuk pemahaman yang lebih komprehensif mengenai urgensi Grand Design Pembangunan Pendidikan sebagai dasar perencanaan pembangunan jangka panjang bidang pendidikan di Kabupaten Mimika.
“Dokumen ini hendaknya menjadi panduan konkret agar setiap arah kebijakan pendidikan benar-benar berpijak pada kondisi, kebutuhan, dan potensi masyarakat Mimika,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Frans Kambu juga mengajak seluruh pihak baik itu pemerintah, dunia usaha, akademisi, tokoh adat, tokoh agama, perempuan, dan pemuda untuk terus memperkuat sinergi dalam mewujudkan pembangunan pendidikan yang merata, inklusif, dan berkelanjutan. (Redaksi)











