TIMIKA,penapapua.com
Sabelina Fitriani, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika meminta kepada masyarakat Mimika untuk mendukung pemerintah dalam mengatasi penyebaran african swine fever (ASF) atau demam babi afrika di wilayah itu.
Dikatakan, tempat penguburan babi yang terkena virus ASF yang disediakan pemerintah sebelumnya berjalan lancar, bahkan lokasi yang disiapkan juga jauh dari pemukiman warga. Namun, karena ada komplain dari masyarakat, sehingga terpaksa tempat tersebut harus ditutup.
“Jadi, saat ini kami sudah menyiapkan lahan baru untuk penguburan babi yang terkena virus ASF, dan lahan baru itu sudah ada,” kata Sabelina Fitriani saat diwawancara di Hotel Swiss Bell-Inn pada Senin (4/3).
Menurutnya, lahan penguburan sebelumnya sudah dibuat jauh dari pemukiman dan penguburan juga dilakukan sesuai SOP, dimana babi sebelum dikubur disemprot, mobil yang mengangkut pun juga disemprot. Sehingga ini jauh lebih aman untuk masyarakat dan juga lingkungan.
Akibat dari komplain dan penutupan lahan penguburan babi tersebut, ada masyarakat yang membuang bangkai babi mati di sungai. Dan sampai hari ini, babi yang mati akibat ASF sudah mencapai 3.500 ekor.
Menurutnya, pembuangan bangkai babi di sungai maupun semak-semak, lebih berdampak buruk terhadap masyarakat dan juga lingkungan.
“Tapi kalau orang buang di kali, di semak-semak akan semakin tersebar, kita harap lahan yang sudah ada masyarakat juga mendukung,” tuturnya.
Langkah-langkah yang dibuat pemerintah ini bertujuan untuk mengurangi penyebaran virus, dan mencegah jangan sampai babi-babi di Mimika mati.
“Kita berupaya untuk memutus rantai penyebaran virus, kalau masyarakat tidak mendukung nanti susah,” katanya.
Pembuangan bangkai babi di sungai lebih berbahaya untuk masyarakat dan lingkungan, dan tentu akan lebih aman jika bangkai babi itu dikubur, juga akan memutus rantai penyebaran virus. Saat ini, belum ada vaksin maupun obat untuk menyembuhkan ASF pada babi, sehingga masyarakat diminta untuk betul-betul mendukung pemerintah dalam memutus rantai virus ASF.
Ia menambahkan, babi yan terkena ASF ini sebenarnya aman untuk dikonsumsi manusia, tetapi sisa makanan yang dibuang itu yang ditakutkan akan diberikan kepada babi yang sehat.
(Redaksi)