Bupati Yahukimo Bantah Isu Keterlibatan TNI-Polri jadi Guru dan Nakes

banner 468x60

TIMIKA, Penapapua.com

Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli membantah dengan tegas adanya isu keterlibatan TNI-Polri yang bertugas di Yahukimo.

banner 336x280

“Itu 100% tidak benar. Mereka bukan tenaga baru tapi sudah direkrut sejak 2021 melalui proses terbuka. Proses rekrutmen kami terbuka dan diketahui publik,” katanya.

“Jika ada yang mengatakan mereka anggota TNI-Polri dan memiliki bukti, silakan tunjukkan kepada saya. Kalau benar, saya siap mundur dari jabatan Bupati,” tegasnya

Disampaikannya, pihaknya selalu menyampaikan di berbagai forum bahwa persyaratan rekrutmen adalah wajib beragama kristen, percaya pada Yesus sebagai Tuhan, telah dibaptis, dan bersedia menjadi guru misionaris.

Dikatakannya, proses verifikasi berlangsung selama 30 hari di Jayapura, memastikan latar belakang pendidikan S1 atau S2 di bidang pendidikan atau disiplin lain yang ingin mengajar.

Ia menekankan, pemerintah memiliki etika dan moral dalam memimpin serta tidak akan menyelundupkan hal-hal seperti yang dituduhkan.

“Dipastikan regenerasi guru yang siap menghadapi tantangan global. Kami tidak ingin masa depan daerah ini suram karena keterbatasan kemampuan membaca dan menulis. Ini adalah upaya kami mempersiapkan generasi yang lebih baik,” jelasnya.

Perlu diketahui pada Jumat (21/3/2025) terjadi penyerangan di Puskesmas dan Sekolah YPK Anggruk.

Dan pada Minggu (23/3/2025) korban berhasil dievakuasi menggunakan tiga helikopter TNI dan lima pesawat sipil ke Jayapura.

Bupati Yahuli mengonfirmasi data terbaru peristiwa tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia, tiga luka berat, empat luka ringan, dan tiga orang lainnya selamat.

Ia menegaskan, informasi yang sebelumnya beredar, menyebutkan enam hingga tujuh korban meninggal, tidak benar setelah dilakukan verifikasi di lokasi.

“Karena keterbatasan alat kesehatan di sini, kami meminta pilot membawa korban ke Jayapura agar mendapatkan perawatan yang lebih baik. Kami turut berdukacita atas kepergian tenaga guru yang meninggal dunia. Semoga jasa, pengabdian, dan pelayanannya diterima di sisi Tuhan. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan,” tambahnya.

Bupati Yahuli menyebutkan peristiwa ini merupakan kejadian luar biasa yang mengejutkan banyak pihak. Selama 64 tahun sejak Injil masuk ke daerah tersebut, kejadian serupa tidak pernah terjadi.

“Kami biasa merasakan keamanan dan ketenangan. Namun, kali ini kami semua, termasuk pemerintah, masyarakat, dan gereja, terkejut dan syok atas kejadian ini,” tutupnya. (Redaksi)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *