HAPAK Gembok Kantor Dinas Pendidikan Mimika

banner 468x60

TIMIKA, Penapapua.com

Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro (HAPAK) melakukan aksi spontan dengan menggembok pintu gerbang Kantor Dinas Pendidikan Mimika Jalan Cenderawasih SP 2 – SP 5 pada Rabu (24/9/2025) sekitar pukul 09.00 WIT.

banner 336x280

Hal ini dilakukan lantaran kekecewaan para pengurus HAPAK terhadap Kepala Dinas Pendidikan.

Sekretaris HAPAK, Maria Kotorok, kepada wartawan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas masalah ini.

“Kami atas nama HAPAK ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas aksi spontan yang kami lakukan,” katanya.

Menurutnya, aksi spontan yang dilakukan karena tidak adanya etikad baik dari pihak Dinas Pendidikan terhadap mereka. Pasalnya, sejak Januari hingga hari ini pihaknya ingin bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan namun tidak pernah ada respon positif.

Ditambah lagi, pihaknya mendapatkan informasi bahwa proyek penunjukkan langsung tahun 2025 sudah habis dibagi. Yang mana berdasarkan aturan bahwa penunjukan langsung pekerjaan harus diberikan kepada masyarakat asli.

“Sejak Januari kami secara resmi sudah menyurat kepada kepala dinas pendidikan untuk bertemu dengan tujuan ingin menyampaikan keberadaan HAPAK sebagai salah satu organisasi pengusaha Amungme dan Kamoro untuk memperjuangan hak-hak pengusaha asli,” jelasnya.

Lebih lanjut, sebagai salah satu wadah pengusaha asli Amungme dan Kamoro mereka sama sekali tidak diperhatikan. Hal ini terbukti dalam pembagian pekerjaan penunjukkan langsung pihaknya tidak dilibatkan.

“Dasar aturannya sudah jelas bahwa  penunjukkan langsung harus diberikan kepada masyarakat asli. Tetapi sekali lagi kami diabaikan. Tidak pernah ada etikad baik dari kepala dinas untuk bertemu kami. Dan kami tidak ada jalan lain selain menggembok pintu kantor dinas pendidikan dengan harapan kami diperhatikan,” jelasnya.

Maria mengungkapkan, sebagai pemilik tanah negeri ini, mereka diperlakukan seperti pengemis.

“Kami datang hari ini untuk bertemu tapi tidak diindahkan sehingga dengan sangat berat hati dan terpaksa kami mengambil tindakan ini.
Kami minta perhatian untuk diberikan ruang kepada pengusaha lokal Amungme dan Kamoro terutama yang ada di HAPAK,”tegasnya.

Sementara itu, Ketua HAPAK, Tenius Kum menambahkan, di tahun 2024 anggota HAPAK sempat ditodong dengan senjata oleh ajudan Kepala Dinas Pendidikan. Hari ini pun tidak ada respon ataupun tanggapan terkait dengan pengajuan surat audien yang diberikan sejak Januari 2025 lalu.

Bahkan sekretaris hingga kabid pun seolah olah melepas tanggung jawab.

Dan kemudian pihaknya mendapat informasi bahwa pekerjaan itu sudah dibagi habis.

“Mendengar informasi tersebut, teman-teman HAPAK dengan spontan meluapkan emosi dengan menggembok pintu pagar kantor dinas pendidikan,” katanya.

Dikatakannya, HAPAK bukan ingin memiliki tempat ini.

Menurutnya, anak-anak pengusaha Amungme dan Kamoro itu kadang-kadang diabaikan dalam banyak sisi. HAPAK hadir dengan melakukan kegiatan bukan hanya SDM tapi juga secara dokumen yang mendukung untuk bertarung di pemerintah,” ujarnya.

Tenius mengakui, aksi spontan menggembok pintu kantor Dinas Pendidikan merupakan langkah yang salah karena ini adalah pelayanan publik. Tapi pihak Dinas Pendidikan juga tidak boleh mengabaikannya.

“Ini bukan milik perusahaan pribadi sehingga melakukan segala sesuatu dengan seenaknya. Pemerintah itu pelayanan publik semua kalangan bisa datang jadi harus dilayani dengan baik,” katanya.

Untuk itu, dengan adanya aksi ini Bupati Mimika bisa turun tangan.

“Aksi menggembok kantor ini akan tetap dilakukan sampai ada respon dan jawaban dari dinas pendidikan,” pungkasnya. (Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *