TIMIKA, Penapapua.com
Kebakaran yang menghanguskan satu rumah di Jalan Kartini RT 07, Kelurahan Inauga, Distrik Wania, pada Sabtu (15/3/2025) pada sore diduga akibat korsleting listrik.
Kapolsek Mimika Baru, AKP Putut Yudha Pratama saat ditemui wartawan di Kantor Polsek Mimika Baru, Senin (17/3/2025) mengatakan, kebakaran itu diduga akibat korsleting listrik atau arus pendek listrik.
“Kita sudah minta keterangan dari sejumlah saksi,” tuturnya.
Berdasarkan keterangan saksi Muh Akhyar Hidayat, kata Kapolsek, kejadian tersebut berawal ketika semua orang sedang buka puasa di luar sedangkan yang tinggal di rumah hanua satu orang asisten rumah tangga.
Dan pada pukul 18.30 WIT, korban mendapat telepon dari adiknya.
“Jadi menurut saudari Marziah, api berawal dari kamar utama, kemudian ia dan keluarga mencoba menyiram api tersebut. Namun api tidak padam, justru membesar dan naik ke plafon,” jelasnya.
Sementara menurut keterangan Hj. Marianti, setelah berbuka puasa di Kerukunan Sulawesi Selatan, dirinya balik ke rumah dan melihat di rumah sedang mati lampu.
“Kemudian ibu itu masuk ke dalam dan berteriak mbak, mbak, kok lampu mati. Setelah itu, ibu tersebut melihat ada cahaya merah di dalam kamar utama, setelah dicek ternyata itu api,” jelasnya.
Lebih lanjut, mereka semua berusaha untuk memadamkan api tersebut, tetapi tidak bisa dan meluas.
Sebelumnya diketahui, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika, Septinus Marandof mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 18.50 WIT dan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 20.10 WIT.
“Jumlah personil yang diturunkan ke lokasi kebakaran berjumlah 35 anggota dengan total armada pemadaman berjumlah 6 unit yakni armada 10.000 sebanyak 2 unit, armada 5.000 sebanyak 2 unit, armada 8.000 sebanyak 1 unit dan armada 3.000 sebanyak satu unit,” katanya.
Dalam insiden tersebut diketahui satu orang petugas pemadam kebakaran (Damkar) terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
“Satu anggota kami mengalami sesak napas, dan sudah dilarikan ke RSUD Mimika untuk mendapatkan perawatan intensif,” jelasnya. (Redaksi)