TIMIKA,penapapua.com
Kepulan asap hitam diseputaran areal bandara Mozes Kilangan akibat kecelakaan pesawat Kamis sore (7/3) menggemparkan warga Timika.
Kepulan asap hitam tersebut ternyata berasal dari ban-ban bekas yang dijadikan sebagai pesawat, kemudian dibakar pada saat pelatihan simulasi penanggulangan kecelakaan di Bandara Mozes Kilangin Timika.
Pelatihan simulasi yang diinisiasi AVCO Bandara Mozes Kilangan ini melibatkan beberapa stakeholder terkait, serta ada 60 orang berperan sebagai korban. Dari 60 orang tersebut, 10 orang meninggal, 15 kritis, 25 luka-luka dan sisanya selamat.
Seusai pelatihan simulasi, Subagio Hadidjan, Ketua panitia selaku Manajer Bandara AVCO mengapresiasi terselenggaranya kegiatan sesuai dengan harapan.
“Pelatihan simulasi yang dilaksanakan ini dalam rangka penanggulangan gawat darurat (PGD) ke-16,” kata Subagio Hadidjan saat memberikan sambutan usai pelatihan simulasi.
Dikatakan, pelatihan ini pada dasarnya untuk menguji koordinasi,komunikasi dan kesiap siagaan antara semua tim.
“Ini terkait bagaimana penempatan waktu dan bagaimana cara penanganan pasien, sehingga tidak menimbulkan dampak yang lebih parah lagi. Kemudian bagaimana kesiapan dari TNI-Polri untuk memberikan keamanan diarea kecelakaan,” katanya.
Selain itu, untuk menguji peralatan yang dipakai apakah sudah mumpuni atau perlu peningkatan.
“Tentunya dari pelatihan ini kita akan evaluasi SOP yang sudah kita buat, apakah perlu diperbaiki ataukah tetap,” ujarnya.
Ucapan yang sama juga disampaikan dari pihak perwakilan Air Nav bahwa secara garis besar pelatihan simulasi berjalan sesuai dengan harapan yang diinginkan.
“Bagi kami ini pelatihan yang boleh dikatakan menjadi tolak ukur kami untuk melayani pelayanan di Timika. Secara garis besar Kami merasa nyaman untuk melaksanakan tugas di sini karena stakeholder yang ada disini dalam keadaan selalu siap siaga,”ungkap salah satu perwakilan dari Air Nav.
Sedangkan, dr Ais, selaku perwakilan dari tenaga medis mengatakan, simulasi yang sudah dilaksanakan merupakan simulasi yang terbesar jika dibandingkan simulasi-simulasi sebelumnya.
“Ini adalah simulasi terbesar yang pertama diinisiasi oleh AVCO dengan jumlah korban kurang lebih 60 orang,”ujarnya.
Menurutnya, pelatihan simulasi ini sudah berjalan dengan baik, dimana kesiapan dan koordinasi dari semua pihak yang terlibat dalam pelatihan sudah berjalan dengan baik. (Redaksi)