Pj Bupati Mimika didampingi Kepala Bappeda, Yohana Paliling foto bersama pemateri dan peserta usai kegiatan di Hotel Swiss-Belinn, Jumat (01/11/2024).
TIMIKA, Penapapua.com
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika menggelar seminar akhir untuk penyusunan roadmap Sistem Informasi Daerah (SiDA) Kabupaten Mimika 2025-2029 yang dilaksanakan di Hotel Swiss-Belinn pada Jumat (01/11/2024).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Pj Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto Sumito dengan menghadirkan narasumber dari Kemendagri, LAN dan BRIN. Serta diikuti oleh seluruh Pimpinan OPD, 5 Kepala Puskesmas/BLUD dan Pamong Inovasi.
Penjabat Bupati Mimika dalam sambutannya mengatakan, inovasi adalah kunci untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan potensi besar yang dimiliki daerah.
Pemerintah Kabupaten Mimika perlu merancang dan mengimplementasikan inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas. Sebagai salah satu kabupaten yang kaya akan sumber daya alam, Mimika memiliki banyak potensi yang belum tergali secara optimal.
“Dengan inovasi yang terarah, kita bisa mengatasi berbagai kendala yang selama ini menjadi penghambat pembangunan, seperti keterbatasan infrastruktur, akses teknologi, serta permasalahan sosial-ekonomi yang terus menjadi tantangan, termasuk stunting dan angka kemiskinan,” katanya.
Kabupaten Mimika memiliki visi jangka panjang untuk menjadi masyarakat yang madani dan pusat pelayanan jasa serta industri global yang berwawasan lingkungan. Untuk mencapai visi ini, pemerintah daerah perlu mengimplementasikan berbagai strategi dan kebijakan.
Berdasarkan laporan indeks inovasi daerah tahun 2024, kata Valentinus, Kabupaten Mimika telah melaporkan 29 inovasi dari 22 opd, yang merupakan beberapa program inovatif yang telah diluncurkan.
Inovasi-inovasi tersebut antara lain berupa pemanfaatan teknologi informasi untuk mempermudah akses layanan, pendekatan jemput bola dalam pelayanan publik ke tengah masyarakat dan pengembangan produk lokal yang berdaya saing. Semua ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat kita.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada pimpinan OPD dan seluruh pamong inovasi atas kerja keras dan semangat yang tinggi mengejar ketertinggalan kita dari peringkat disclaimer di tahun 2022 menjadi peringkat inovatif dalam waktu kurang dari 1 tahun,” tambahnya.
Inovasi daerah seyogyanya tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga untuk memperkuat daya saing daerah di tingkat nasional.
“Ini menandakan bahwa kita perlu bekerja lebih keras dalam menciptakan kebijakan-kebijakan inovatif yang bisa mendorong kemajuan di berbagai sektor,” ujarnya.
Dengan kehadiran para narasumber dari badan strategi kebijakan dalam negeri, lembaga administrasi negara dan badan riset dan inovasi nasional, diharapkan dapat memberikan wawasan baru penguatan sistem inovasi daerah kepada perangkat daerah dan para pamong inovasi di daerah.
“Melalui penyusunan roadmap sistem inovasi daerah, kita ciptakan kerangka kerja yang jelas dalam mengembangkan inovasi yang terfokus pada kebutuhan daerah,” imbuhnya.
Tujuannya adalah agar semua sektor, termasuk pemerintahan, ekonomi, dan sosial, dapat bekerja sama dalam menciptakan solusi yang dapat memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat. Sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam dan budaya, Mimika memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi pusat inovasi berbasis kearifan lokal.
“Kita ingin Kabupaten Mimika dapat berkembang menjadi daerah yang tidak hanya sejahtera secara ekonomi, tetapi juga kuat secara daya saing dan inovatif dalam menjawab tantangan zaman,” jelasnya.
Kepala Bappeda, Yohana Paliling dalam laporannya mengatakan, maksud dan tujuan dari
Seminar akhir Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Roadmap Sistem Inovasi Daerah Tahun 2024 yaitu menggali masalah yang dialami oleh setiap perangkat daerah dalam meningkatkan pelayanan publik melalui inovasi. Menyusun rencana aksi Inovasi Daerah yang akan dilakukan 5 tahun ke depan dan merumuskan intervensi kegiatan inovasi daerah.
Dikatakannya, pada Tahun 2024 ini telah dilakukan beberapa kegiatan terkait pengembangan inovasi di Mimika yaitu melakukan Bimtek Pelaporan Inovasi Daerah, dimana telah terjaring 62 inovasi dari 31 OPD.
Berdasarkan hasil pengumpulan bukti dukung, dilaporkan sebanyak 29 inovasi yang telah dilaksanakan oleh 22 Perangkat Daerah di Kabupaten Mimika.
Sedangkan hasil penilaian Indeks Inovasi Daerah Mimika sejak Tahun 2022 adalah disclaimer (tidak dapat dinilai:0), Tahun 2023: 2,10 (kurang inovatif) dan Tahun 2024: 45,24 (inovatif).
“Adapun rata-rata kematangan inovasi kita di 2024 ini adalah 60 dari 110. Untuk itu kita akan terus berupaya meningkatkan nilai indeks inovasi kita di tahun-tahun mendatang,” terangnya.
Dan selanjutnya inovasi yang telah berjalan perlu terus dikembangkan untuk peningkatan pelayanan publik dan pengembangan inovasi itu sendiri. (Redaksi)