Misteri Karies Gigi: Mengungkap Kedalaman Lubang Gigi yang Tak Terlihat dengan Radiologi Kedokteran

  • Bagikan
IMG 20240703 WA00111
Oleh drg.Eka Yulianti Puspitasari, Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) cabang Mimika.

TIMIKA, Penapapua.com

Karies gigi atau gigi berlubang adalah masalah kesehatan gigi yang umum ditemui di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh demineralisasi bagian gigi seperti email dan dentin akibat aktivitas bakteri dalam plak gigi. Jika tidak segera ditangani, Karies Gigi dapat menyebabkan rasa sakit, infeksi dan bahkan kehilangan gigi. 

Karies Gigi berkembang melalui beberapa tahapan yang menunjukkan kedalaman kerusakan pada gigi. Berikut adalah tahapan perkembangan penyakit Karies Gigi: 

Tahap awal Karies Gigi adalah Karies Email.  Pada tahap ini, demineralisasi terjadi pada lapisan terluar gigi yang berwarna putih, yaitu Email. Lesi awal ini biasanya tidak menimbulkan gejala dan hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan gigi rutin oleh dokter gigi. Pada tahap ini, Karies Gigi masih dapat dihentikan dan Email dapat diremineralisasi dengan perawatan aplikasi flouride pada lapisan email gigi sehat. 

Selanjutnya, perkembangan Karies Gigi dapat menjadi Karies Dentin. Dentin merupakan lapisan gigi di bawah email yang berwarna putih kekuningan dan terdapat micro pori-pori yang berhubungan dengan ruang syaraf gigi. Pada tahap ini, gigi mungkin mulai mengalami sensitivitas terhadap makanan dan minuman dingin, panas, atau manis. Kerusakan gigi yang mencapai  Dentin lebih serius dan memerlukan perawatan seperti tambalan gigi untuk menghentikan penyebaran Karies Gigi. 

Apabila Karies Gigi tidak dirawat dapat berlanjut menjadi Karies Pulpa ketika Karies Gigi mencapai ruang Pulpa Gigi. Pulpa Gigi adalah ruangan dalam gigi yang mengandung saraf dan pembuluh darah. Pada tahap ini gejala seperti rasa sakit yang tajam dan berdenyut mulai dirasakan. Pada kondisi ini mungkin diperlukan perawatan menghilangkan jaringan syaraf yang terinfeksi dan menyelamatkan gigi. Perawatan ini biasa disebut perawatan saluran akar atau perawatan syaraf gigi. 

Jika kondisi ini dibiarkan tanpa perawatan, infeksi dapat menyebar ke jaringan di sekitar gigi, menyebabkan rasa sakit yang parah, pembengkakan dan abses. Abses adalah bengkak berisi nanah oleh karena infeksi. Pada tahap ini, jika perawatan syaraf sudah tidak mungkin dilakukan, maka pencabutan gigi mungkin menjadi satu-satunya solusi untuk menghilangkan infeksi dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Untuk mendeteksi dan merawat gigi berlubang dengan tepat, Radiologi Kedokteran Gigi memainkan peran yang sangat penting. Radiologi Kedokteran Gigi melibatkan teknik pencitraan untuk membantu Dokter Gigi mendiagnosis, merencanakan perawatan berbagai kondisi gigi dan mulut dan untuk evaluasi perawatan gigi. Berikut adalah beberapa cara bagaimana Radiologi Kedokteran Gigi membantu dalam mendeteksi gigi berlubang :

Radiografi Bitewing: Ini adalah jenis radiografi yang paling sering digunakan untuk mendeteksi Karies Gigi, terutama di antara gigi belakang. Radiografi bitewing dapat memperlihatkan adanya karies di antara gigi-gigi yang tidak dapat terlihat secara langsung oleh mata Dokter Gigi.

Radiografi Periapikal: Teknik ini digunakan untuk mendapatkan gambaran lebih rinci dari seluruh gigi, mulai dari mahkota hingga akar gigi. Radiografi periapikal membantu dalam mendeteksi Karies Gigi yang lebih dalam dan memastikan apakah infeksi sudah mencapai akar gigi atau jaringan di sekitarnya.

Radiografi Panoramik: Ini memberikan gambaran keseluruhan dari rahang atas dan bawah, serta struktur sekitarnya. Meskipun tidak seakurat radiografi bitewing atau periapikal dalam mendeteksi Karies Gigi, radiografi panoramik sangat berguna untuk melihat kondisi umum kesehatan gigi dan mulut, serta mendeteksi kelainan lain yang mungkin ada.

Dengan teknik pencitraan yang tepat, Dokter Gigi dapat mendeteksi Karies Gigi secara dini, merencanakan perawatan yang efektif, dan memantau hasil perawatan dengan baik. Inovasi dalam teknologi radiologi terus meningkatkan kualitas diagnosis dan perawatan gigi, memberikan manfaat besar bagi kesehatan gigi dan mulut pasien. Jangan ragu untuk memeriksakan kesehatan gigi minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi keluarga anda untuk melakukan deteksi dini kondisi kesehatan gigi anda. (Redaksi) 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *