TIMIKA, Penapapua.com
Momen Natal tahun 2024 membawa berkat bagi masyarakat yang merayakan maupun bagi para penyedia jasa serta para pedagang di Kabupaten Mimika.
Wahyu, seorang penjahit sepatu berusia 30 tahun yang mangkal di Pasar Lama Timika, Papua Tengah memilih merantau ke Timika dari tempat asalnya di Lamongan, Jawa Timur demi mengadu nasib yang lebih baik.
Dirinya sangat menikmati lonjakan pesanan menjelang Natal dan Tahun Baru. Ayah dua anak ini mengaku permintaan jahitan sepatu dan sandal meningkat drastis sejak pertengahan Desember, dibandingkan bulan sebelumnya.
“Biasanya hanya empat pasang sehari, menjelang Natal bisa lebih dari sepuluh pasang. Paling ramai mulai tanggal 15 Desember,” ujar Wahyu, Rabu (18/12/2024).
Wahyu, yang memulai profesi ini sejak 2015 di Jayapura dan Kalimantan, mulai menetap dan membuka jasanya di Timika sejak 2022.
“Di sini lebih ramai waktu musim Natal. Sandal biasanya 30 ribu per pasang, sepatu 40 ribu. Kalau yang pesan banyak, saya kasih potongan harga,” katanya.
Ia menambahkan, tarifnya sedikit naik saat musim Natal, dengan tambahan sekitar 10 ribu per pasang. Namun, para pelanggan tetap memakai jasanya.
“Hari biasa penghasilan saya sekitar 200 ribu, tapi kalau menjelang Natal atau hari raya bisa sampai 500 ribu sehari,” ungkapnya.
Di sepanjang jalan Pasar Lama, ada sekitar 20 penjahit sepatu seperti Wahyu. Mereka menyewa lahan dengan biaya 400 ribu per bulan kepada pemilik tanah.
“Kalau hari-hari biasa kadang tidak dapat sama sekali, tapi pas hari raya begini jadi momen kami mencari rezeki lebih,” kata Mulyadi salah satu penjahit.
Kondisi ini menunjukkan pentingnya momen Natal dan Tahun Baru bagi penjahit sepatu seperti Wahyu dan Mulyadi sebagai waktu untuk meningkatkan pendapatan di tengah persaingan usaha. Meski demikian, ia tetap berharap agar ke depannya penghasilannya bisa lebih stabil, tidak hanya bergantung pada musim tertentu. (Redaksi)