TIMIKA, Penapapua.com
Reynold Ubra, Kepala Dinas Kesehatan Mimika mengatakan, pasca pembunuhan pilot asal Selandia Baru, Glen Malcolm Conning di Distrik Alama, pelayanan kesehatan di Distrik Alama hingga saat ini belum maksimal.
Ia menjelaskan, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama di wilayah Alama, Jila, Jita, Stinga, juga Arwanop untuk mencari solusi terbaik terkait strategi pelayanan.
Ia juga meminta para nakes yang ada di Puskesmas Alama, Jila, Jita, Stinga, dan Arwanop untuk memperkuat pelayanan di daerah kota, dikarenakan masyarakat di lima puskesmas wilayah gunung tersebut semua di daerah kota.
“Tentu saja hari ini pelayanan di sana belum berjalan maksimal. Namun, masyarakat di lima puskesmas wilayah gunung itu kan banyak tinggal di daerah kota. Ada di Jalan Pisang, Kampung Mandiri Jaya, masyarakat Jila juga banyak di Jalan Petrosea. Itu sebenarnya pendekatan-pendekatan yang kami lakukan,” kata Reynold Ubra saat diwawancarai, Senin (26/8).
Sebelumnya, terkait pelayanan kesehatan di Alama, Kepala perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey mengatakan Puskesmas di Alama rata-rata per hari melayani sekitar 50 warga.
Menanggapi hal itu, Kadinkes menjelaskan bahwa data dari tahun 2022/2023 jumlah rata-rata orang yang dilayani itu ada 700 orang. Sehingga jika dilihat rata-rata orang berkunjung satu hari 3 sampai 5 orang. Kunjungan ini adalah kunjungan Puskesmas ketika mereka sakit.
“Dan saya pikir ini harus mejadi bahan pemikiran bersama, bukan hanya tenaga kesehatan. Ada ekonomi, ada pendidikan, ada perlindungan perempuan dan anak-anak, ada hak-hak masyarakat yang harus dilayani. Untuk itu, rencananya di tanggal 2 dan 3 September kita akan bahas bersama,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, apapun kondisi hari ini, harus menunggu situasi di sana kondusif dulu. Dan tentu saja harus mendapat persetujuan dari kepala daerah.
“Tentu masih akan ada pelayanan, tapi strateginya itu kami akan mengambil dan menerima saran dari berbagai pihak,” pungkasnya. (Redaksi)
