TIMIKA, Penapapua.com
Anggota DPRP Papua Tengah, Ardi, S.T sekaligus Sekretaris Komisi V DPR Provinsi Papua Tengah mendatangi sekaligus memberikan bantuan kepada korban kebakaran di Poumako pada Jumat (8/8/2025).
Bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap warga terdampak musibah kebakaran.
“Setelah saya mendengar langsung keluhannya, pada intinya mereka berharap apakah ada kepastian atau tidak bisa membangun kembali di lokasi tersebut mengingat lokasi tersebut masih bermasalah sampai sekarang,” katanya.
Oleh karena itu, dirinya berharap secepatnya Pemda Mimika bisa menyelesaikan persoalan ini.
Ditambahkannya, jikalaupun belum ada kejelasan, tentunya harus mencari solusinya.
“Untuk tempat tinggal kita masih menunggu dari Pemda Mimika seperti apa teknisnya. Karena pada prinsipnya mereka ini siap membangun kembali jika sudah ada kepastian,” ujarnya.
Pada kesempatan itu juga, para korban kebakaran mengakui telah membayar uang sewa setiap bulan kepada ahli waris tanah (lokasi kebakaran) sebesar Rp600 ribu.
“Di sini ada 20 kios dan kami semua sudah bayar selama tiga bulan. Sebelumnya kami hanya bayar retribusi sebesar Rp 25.000,” katanya.
Diharapkannya, agar mereka diberikan izin untuk membangun kembali di lokasi tersebut.
“Kami hanya minta kepastian, tanah ini milik siapa? Agar kami bisa membangun kembali di lokasi ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Poumako, Iptu Frits Nanlohy mengatakan, telah berkoordinasi dengan Kepala Distrik Mimika Timur.
“Sudah dikoordinasikan dan Kadistrik Mimika Timur juga sudah melaporkannya ke Pemda Mimika. Nantinya akan ada tim yang datang untuk mendata korban kebakaran,” ujarnya.
Terkait masalah tanah, Kapolsek mengakui, masalah ini sudah masuk ke ranah pengadilan.
“Prosesnya masih berjalan di Pengadilan. Dan kita masih menunggu siapa sebenarnya yang punya tanah ini jadi mohon bersabar,” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, pada Senin (4/8/2025) sekitar pukul 05.00 WIT belasan kios terbakar di Kampung Poumako, Distrik Mimika Timur.
Kebakaran itu diduga karena korsleting listrik. Sebanyak 24 warga menjadi korban kebakaran.
Atas insiden tersebut, satu orang mengalami luka ringan. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. (Redaksi)