TIMIKA, Penapapua.com
Proses Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kabupaten Mimika telah mencapai 45,6 persen sejak pelaksanaanya pada 27 Mei 2024 lalu.
Fransiska Tekege, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) mengatakan, capaian imunisasi Polio yang digelar sudah 45,6 persen atau sudah diberikan kepada 25.601 anak di Mimika dari target 55.570 anak.
“Tidak ada penolakan (dari masyarakat) sampai sejauh ini, karena kami pakai istilah imunisasi bukan vaksin,” kata
Fransiska Tekege saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/6).
Pun begitu, Dinkes Mimika tetap menghadapi tantangan dalam pelaksanaan PIN Polio, misalnya pelaksanaan di pesisir dan pegunungan karena faktor geografis.
“Wilayah Mimika ini kan geografisnya gunung dan pesisir, dan kita harus membawa obat imunisasi itu kesana, dulu satu botol untuk satu anak, sekarang satu itu untuk 50 itu tantangan dan mudah rusak dia (obat),” tuturnya.
Ia menyebut untuk menangani hal itu, ada beberapa cara yang dilakukan seperti di wilayah gunung, puskesmas setempat harus mengumpulkan anak di satu tempat khusus pelaksanaan imunisasi serentak, hal itu dilakukan untuk meminimalisir kerusakan obat imunisasi.
Kemudian Dinkes juga menyediakan cold chain atau sejenis kotak obat yang didalamnya terdapat freezer kecil sehingga obat imunisasi atau vaksin bisa bertahan lebih lama.
“Jadi kita sudah siapkan semuanya, kalau pun berjam-jam (vaksin) juga tidak masalah, kalau di Gunung kan kita harus jalan kaki lagi, makanya kita suruh kumpulkan satu titik, pesawat turun langsung, kalau pantai bisa enak, speed boatnya bisa langsung menuju lokasi,” jelasnya.
Ditanya target, Dinkes Mimika diberikan target 95 persen dari total 55.570 anak untuk diimunisasi oleh Kementerian Kesehatan.
“(Target Imunisasi) terbanyak berada di wilayah kota Mimika, ada 10 Puskesmas di dalam kota yang memang lebih banyak (targetnya), ada sekitar 40.000 anak, sisanya 11.000 itu ada di luar wilayah kota atau ada di 16 puskesmas,” jelasnya.
Ia mengaku, dalam pelaksanaan Imunisasi di wilayah kota Dinkes juga menggandeng Dinas Pendidikan untuk mempercepat pemberian imunisasi.
“Kendalanya ini musim libur, tetapi kalau liburan di Papua tidak masalah, cuma kalau di luar Papua susah karena PIN ini kan khusus di wilayah,” tutupnya. (Redaksi)