TIMIKA, Penapapua.com
Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro (HAPAK) menggelar musyawarah besar (Mubes) ke-I dan pemilihan pengurus Hapak yang baru yang dilaksanakan di Hotel Horison Diana pada tanggal 24-25 Januari 2025.
Mubes ini mengusung tema “Negele Atie” yang artinya “Diakui Sebagai Pemilik” dengan sub tema “Mampu berkompeten, bermartabat, mandiri, berdaya saing dan sukses”.
Kegiatan Mubes HAPAK ke 1 ini dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bidang Keuangan, Ekonomi dan Pembangunan Setda Mimika, Inosensius Yoga Pribadi yang ditandai dengan tabuh tifa serta penyematan tanda peserta.
Staf Ahli Bidang Keuangan, Ekonomi dan Pembangunan Setda Mimika, Inosensius Yoga Pribadi mengatakan, musyawarah ini memiliki arti yang sangat penting dan strategis dalam upaya menghimpun dan menyatukan seluruh pengusaha dari suku Amungme dan Kamoro, serta memperkuat persatuan, solidaritas, dan kerja sama dalam membangun perekonomian daerah yang mandiri dan berkelanjutan.
“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada panitia pelaksana yang telah berinisiatif menyelenggarakan kegiatan ini,” ujarnya.
Melalui musyawarah besar ini, kata Yoga, tentu memiliki kesempatan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang dihadapi para pengusaha dari suku Amungme dan Kamoro, menyusun rencana kerja dan strategi bersama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis adat dan budaya lokal dan memperkuat peran pengusaha lokal sebagai motor penggerak pembangunan daerah, terutama dalam menghadapi persaingan di era modern.
“Kami, pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung langkah-langkah strategis yang dihasilkan dari musyawarah ini. Kami menyadari bahwa pengusaha lokal besar peran memiliki perekonomian, menciptakan dalam mendorong lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Ia pun berharap, hasil musyawarah besar ini tidak hanya menjadi dokumen yang tersimpan, tetapi dapat diimplementasikan secara nyata untuk membangun sinergi antara pengusaha, pemerintah, dan masyarakat adat.
Direktur Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), Leonardus Tumuka mendukung kehadiran HAPAK di Kabupaten Mimika. Sebab mereka harus berkembang serta menjadi tuan di negerinya sendiri.
“Kita tidak bisa terus-menerus hanya lihat-lihat saja orang lain berkembang. Kita tidak harus berpikir untuk jadi pengusaha yang besar tetapi harus mulai dari usaha yang kecil. Ini adalah langkah yang baik karena mereka bisa menjadi motor penggerak perekonomian,” katanya.
Ketua HAPAK Mimika, Oteanus Hagabal mengatakan, Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro (HAPAK) didirikan dengan semangat Motto “NEGELE ATIE ” yang dalam Bahasa Amungme berarti “Diakui Sebagai Pemilik”.
Dengan visi besar untuk membuktikan Pengusaha Amungme kamoro mampu dan berkompeten, bermartabat, mandiri dalam dunia usaha, memiliki jiwa berdaya saing yang tinggi dan menjadi pengusaha-pengusaha anak adat yang sukses di tanahnya sendiri.
Adapun, visi-visi besar HAPAK lainya adalah, memberdayakan pengusaha adat agar mampu bersaing dalam dunia bisnis yang modern tanpa meninggalkan nilai-nilai adat dan budaya. Menjadi penggerak dalam pembangunan ekonomi masyarakat adat yang berlandaskan kearifan lokal.
Memagari hak-hak usaha bagi anak-anak asli Amungme dan Kamoro beserta lima suku kerabat dan menjaga dan melestarikan warisan budaya kita agar tetap hidup dan relevan di tengah perubahan zaman.
“Kita juga memahami bahwa perjalanan kita tidaklah mudah. Selama periode 2021-2024, banyak tantangan yang telah kita hadapi bersama, mulai dari keterbatasan akses, dukungan sumber daya, hingga dinamika sosial yang kompleks. Tetapi, dengan semangat kolektif dan dukungan dari seluruh anggota, terlebih khusus semangat 10 orang pendiri kita berhasil mencapai banyak hal yang patut kita syukuri dan banggakan,”ujar Oteanus.
Oleh karena itu, dirinya berharap melalui Mubes ini dapat bersama-sama merefleksikan perjalanan organisasi ini selama tiga tahun terakhir, mengevaluasi apa yang sudah dicapai dan apa yang perlu diperbaiki. Menyusun program kerja yang realistis, inovatif, dan berdampak langsung bagi masyarakat adat Amungme dan Kamoro.
“Memilih pemimpin dan pengurus baru yang memiliki integritas, visi, dan dedikasi untuk melanjutkan perjuangan HAPΑΚ dan menguatkan solidaritas dan semangat kebersamaan, sehingga HAPAK dapat terus tumbuh menjadi organisasi yang kuat, profesional, dan berkontribusi nyata bagi kesejahteraan anggota dan masyarakat adat secara keseluruhan,” tandasnya. (Redaksi)