TIMIKA, Penapapua.com
Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyelenggarakan Pameran Inovasi Daerah Tahun 2025 sebagai bagian dari rangkaian seminar dan gelaran Innovative Government Award (IGA) 2025.
Kegiatan ini diselenggarakan di Kempinski Grand Ballroom Jakarta pada 8 s.d. 10 Desember 2025 dan dibuka langsung oleh Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (Kemendagri) Dr. Yusharto Huntoyungo, M.Pd.
Pameran ini digelar sebagai tindak lanjut dari komitmen pemerintah dalam mendorong inovasi daerah sebagaimana amanat berbagai regulasi, seperti Undang-Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional hingga Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah.
Kehadiran pameran ini juga menjadi sarana penting untuk mempercepat penyebaran praktik inovasi yang telah terbukti berhasil serta membuka peluang bagi daerah lain untuk mempelajari, mengadaptasi, dan melakukan replikasi inovasi yang sesuai dengan kebutuhan wilayah masing-masing.
Selama tiga hari pelaksanaan, pameran menghadirkan 54 peserta yang terdiri dari pemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga mitra, hingga pelaku sektor swasta yang berkontribusi dalam pengembangan ekosistem inovasi.
Mulai Universitas Indonesia, Universitas Hasanuddin, Pijar Foundation, KOSSO Nippon, BOLT, Bank Syariah Indonesia, hingga berbagai pemerintah provinsi, kabupaten/kota dari seluruh Indonesia turut berpartisipasi menampilkan inovasi terbaik mereka. Keberagaman peserta ini menjadi gambaran nyata bahwa ekosistem inovasi tidak hanya dibangun oleh pemerintah, tetapi juga melalui kolaborasi lintas sektor sebagaimana ditekankan dalam penyelenggaraan IGA 2025.
Kabupaten Mimika menjadi satu-satunya Kabupaten di Provinsi Papua Tengah dan Tanah Papua yang menjadi peserta Pameran Inovasi Daerah Tahun 2025. Pemeran ini merupakan rangkaian dari gelaran Innovative Government Award (IGA) 2025, beberapa inovasi unggulan yang dipamerkan diantaranya Aplikasi SIDAK (Sistem Informasi Dokumen dan Arsip Keuangan) dari Bappeda Mimika, Aplikasi SIPOLI (Sistem Informasi Pendaftaran Online) dari RSUD Mimika, Sistem Manajemen Pemasaran Cepat, Mudah, Aman (SIMACEMUDA) dari Dinas Ketahanan Pangan Mimika, dan Kopi Amuro dari Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, serta beberapa produk UMKM seperti Ukiran, Noken dan Keripik Keladi.
Selama pelaksanaan, setiap peserta memanfaatkan ruang pameran untuk memperkenalkan inovasi digital maupun nondigital yang dinilai telah memberi dampak signifikan di daerah.
Pemerintah daerah dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memperlihatkan hasilk reasi dan pembaharuan dalam pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, penguatan ekonomi daerah, dan berbagai terobosan lainnya.
Para pengunjung yang terdiri dari delegasi pemerintah daerah, peneliti, mitra pembangunan, hingga praktisi media dapat berdiskusi langsung dengan petugas booth sehingga proses pertukaran informasi dan masukan terjadi secara lebih intensif dan konstruktif.
BSKDN menegaskan pameran ini menjadi elemen penting dalam mendorong proses replikasiinovasi. Setiap inovasi yang terdaftar sebelumnya telah disebarluaskan kepada daerah lain sehingga proses identifikasi kebutuhan dan ketertarikan dapat dilakukan sejak awal.
Hasil minat replikasi tersebut nantinya akan diumumkan pada puncak kegiatan IGA 2025 pada 10 Desember 2025. Dengan pendekatan ini, pemerintah berharap inovasi yang terbukti efektif dapat menyebar lebih cepat dan diterapkan lebih luas, sehingga perbaikan layanan publik dan peningkatan daya saing daerah dapat dirasakan secara merata.
Pelaksanaan pameran ini sekaligus menunjukkan peran aktif BSKDN dalam memperkuat kapasitas pemerintah daerah untuk berinovasi. BSKDN tidak hanya menyelenggarakan penilaian inovasi,tetapi juga menyediakan ruang interaksi, berbagi pengetahuan,dan membangun jejaring antar pelaku inovasi. (Redaksi)











