Pengurus Tunas Indonesia Raya bersama keluarga Almarhum Mozes Kilangin saat foto bersama di depan patung Mozes Kilangin usai ziarah, Minggu (10/11/2024)
TIMIKA, Penapapua.com
Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2024, pengurus Tunas Indonesia Raya (TIDAR) melakukan ziarah kubur ke makam pahlawan Yohanis Yoseph Kapiyau dan Mozes Kilangin, pada Minggu (10/11/2024).
Sebelum melakukan ziarah, pengurus TIDAR terlebih dahulu menyambangi kedua keluarga almarhum guna memberikan santunan.
PC TIDAR Papua Tengah, Elinus Balinol Mom mengatakan usai ziarah, peringati Hari Pahlawan TIDAR Provinsi Papua Tengah dan Kabupaten Mimika menyempatkan waktu bersilahturahmi berkunjung ke keluarga tokoh-tokoh yang berjuang untuk Papua dan Kabupaten Mimika.
“Seperti kita ketahui, kedua tokoh ini punya latar cerita yang memang cukup berjasa. Dimana Almarhum Mozes Kilangin seorang misionaris juga pelopor dimana beliau berjuang, mengajar dan punya misi yang besar di daerah pegunungan sampai ke kota. Beliau punya perjungan untuk Mimika sangat besar,” kata Elinus.
Kenapa TIDAR datang ke makam para tokoh ini? Karena generasi muda yang ada di Timika harus mengambil makna dari semangat perjuangan kedua almarhum ini. Sebab perjuangan mereka sudah terbukti.
“Kami mau dari tokoh-tokoh ini memotivasi anak-anak muda di Timika supaya kita mendapatkan pelajaran dan makna untuk membangun Kabupaten Mimika kedepan,” katanya.
PD TIDAR Papua Tengah, Eligius Kenharvey Jamco mengatakan, generasi muda harus memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya bagi para pahlawan, khususnya pahlawan yang lahir dan berjuang untuk Mimika. Perjuangan para pahlawan menurutnya mesti menjadi penyemangat generasi muda untuk terus berkarya memajukan daerah, bangsa dan negara.
Adapun langkah konkrit yang akan didorong adalah dalam bentuk aturan yang mana didalamnya tertuang dapat memberi perhatian kepada keluarga para tokoh-tokoh Mimika.
“Karena kadang-kadang pejuang ini setelah mereka punya perjuangan yang dilakukan untuk daerah ini, kebanyakan keluarganya tidak diperhatikan oleh pemerintah. Itu yang mau kita dorong sehingga pemerintah benar-benar memperhatikan keluarga para pahlawan yang telah berjuang di Kabupaten Mimika,” jelasnya.
Langkah berikutnya adalah, pihaknya akan mendorong agar nama jalan di Kota Timika ini juga ada nama parah tokoh atau pahlawan Mimika.
Selain itu, TIDAR akan mendorong agar dapat diterbitkan buku dalam cerita sederhana. Sebab, dalam konteks daerah pejuang-pejuang daerah perlu diangkat.
“Beliau ini adalah pembuka cahaya pendidikan di Kabupaten Mimika. Lewat itu kita buat buku kecil dan dipakai dalam kegiatan extrakurikuler, mulok sehingga jasa-jasa yang dilakukan oleh kedua pahlawan ini selalu diingat,” terangnya.
Dominggus Kapiyau yang mewakili keluarga Yohanis Kapiyau mengatakan, selama ini tidak pernah ada kunjungan seperti ini, baik dari pemerintah daerah sampai pusat belum pernah ada sehingga dengan kunjungan dari TIDAR ini keluarga senang dan bangga.
“Saya harap kunjungan ini bisa menyebarkan nama bapak kami. Ini adalah pahlawan yang hampir dilupakan, mungkin lewat TIDAR ini nama bapak bisa diangkat lagi. Saya harap TIDAR ini menjadi pintu masuk nama bapak kami,” pintanya.
Sedangkan Paulus Kilangin mewakili keluarga Mozes Kilangin mengapresiasi dengan kunjungan yang dilakukan TIDAR.
Sebab, orang sudah jarang datang mencari informasi tentang ayah Mozes Kilangin. Dan hari ini organisasi TIDAR datang untuk mengetahui lebih dalam.
“Kami tentunya memberikan penghargaan yang sangat luar biasa kepada organisasi TIDAR. Sudah lama orang tidak pernah datang jadi hari ini kami keluarga sangat bahagia. Harapan kami dengan organisasi ini bisa membantu kami mengangkat nama besar bapak kami dan bisa bersama-sama dengan organisasi ini maju kedepan,” pungkasnya.
Diketahui bahwa Almarhum Yohanis Kapiyau dan Mozes Kilangin merupakan tokoh atau pahlawan yang telah banyak berjasa untuk Papua dan Kabupaten Mimika.
Usai ziarah, keluarga almarhum Mozes Kilangin membagikan cenderamata kepada seluruh pengurus TIDAR berupa baju kaos dengan gambar sang pahlawan serta bertuliskan “URU ME KI” The Pioneer of Amungsa 1925-1999.
(Redaksi)