Reses I Tahun 2025 Nancy Raweyai: Pendidikan, Kesehatan dan Transportasi jadi Masalah Utama

banner 468x60

TIMIKA, Penapapua.com
Anggota DPR Provinsi Papua Tengah, Nancy Natalia Raweyai menggelar reses masa sidang I Tahun 2025 di beberapa lokasi di Kabupaten Mimika pada Kamis (20/3/2025).

“Saya hari ini ke Kiyura, Utikini kemudian Weyapo dan sebelumnya ke Poumako. Dan hampir semua permasalahan utamanya yaitu pendidikan, kesehatan dan transportasi,” katanya.

banner 336x280

Menurutnya, meski sekarang masa transisi namun diperlukan kerja sama dengan mitra terkait.

Pada kunjungan kali ini ada beberapa tempat yang merupakan lanjutan dari masa reses  pada Desember 2024 lalu seperti di Kiyura. Hal ini dilakukan supaya ada keberlanjutan dari kunjungan tersebut sekaligus melihat langsung kondisi masyarakat.

Di Kiyura atau tepatnya di Kampung Manikame Kiura Gunung, Kecamatan Kuala Kencana, Distri Kuala Kencana ia menyoroti terkait konflik batas wilayah yang harus diselesaikan oleh pemerintah.

” Untuk tapal batas wilayah sebelumnya sudah ada koordinasi namun adanya tahapan dan juga proses yang dibutuhkan sehingga kita harap secepatnya bisa selesai,” ujarnya.

Masalah lain yaitu pendidikan dan kesehatan.
Banyak anak-anak tidak menikmatinya disebabkan sekolah yang dulunya dibangun pemerintah sudah tidak berjalan pasca berhentinya perusahaan PT PAL dan kini sudah berganti nama. Selain itu masyarakat setempat cenderung tertutup dengan pendatang.

“Ada sekolah gratis yang dibangun oleh GBI Pace dan baru dua hari ini aktif KBM. Di sana ada sekitar 64 anak yang dibagi dalam dua kategori usia anak. Dan untuk gurunya merupakan utusan gereja,” jelasnya.

Ironisnya, anak-anak tersebut tidak mengenal huruf dan angka. Bahkan mereka lahir tanpa bantuan medis serta tidak mendapatkan imunisasi.

“Jadi hari ini saya turun sekaligus memberikan layanan kesehatan dengan menggandeng tenaga medis dari Apotek Cendrawasih. Ada dua dokter dan dua perawat untuk memberikan pelayanan kepada anak-anak baik itu cara screening kesehatan, pemberian vitamin, obat cacing, obat batuk serta lainnya,” terangnya.

Sementara itu di lokasi kedua yaitu di Jalan Yan Tinal, Kampung Utikini Baru SP 12 dekat Kompi B, Distrik Iwaka, para pemuda mengeluhkan tidak ada lapangan pekerjaan sedangkan usia produktif banyak.

“Untuk BLK harus menjadi pembahasan di tingkat Provinsi dan juga Kabupaten sehingga para pemuda bisa bekerja,” ujarnya.

Kemudian, di Jalan Cendrawasih, Gang Weyapo SP 2, dirinya bertemu dengan kelompok mama-mama Noken. Dalam pertemuan itu mereka meminta untuk dibangunkan tempat seperti pelaku UMKM di SP 5 mendapatkan bantuan lima gudang dua lantai khusus untuk menjual noken.

“Reses ini bertujuan untuk menyerap aspirasi dan melakukan pengawasan langsung terkait kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat,” katanya.
Nancy mengungkapkan, meski bukan tugasnya untuk memberikan layanan kesehatan tapi itu adalah bagian dari pengawasan.

“Saya mau maksimalkan waktu reses ini dan berinisiatif untuk bisa memberikan pelayanan yang menyentuh langsung kepada masyarakat,” tuturnya.

Lebih lanjut, pihaknya akan melihat perusahaan-perusahaan di wilayah sekitar unuk memasikan bahwa mereka memberikan kontribusi layanan kesehatan untuk masyarakat serta mendukung pendidikan dan juga kebutuhan lainnya di sana.

Sementara itu, Pdt Beni Patoh selaku Gembala GBI Pace mengatakan, antusias anak-anak untuk sekolah sangat luar biasa.

“Sampai hari ini ada sekitar 64 anak dari 10 kampung yang sudah mendaftar di sekolah ini
Meski baru ada dua kelas, tapi masyarakat sangat bahagia bisa belajar,” katanya.

Menurutnya, selama 15 tahun ia berjuang untuk membangun sekolah dan puji Tuhan masyarakat di sini senang dan bahagia.

Diakuinya, masih banyak masyarakat yang tidak datang karena masalah transportasi. Sehingga dirinya harus ikut mengantar anak-anak.

“Tak hanya sekolah, di sini juga tidak ada puskesmas ataupun klinik. Sehingga anak-anak tidak mendapatkan imunisasi akibatnya angka kematian bayi tinggi di sini. Besar harapan saya pemerintah bisa memperhatikan masyarakat di pinggiran seperti di Kampung Kiyura ini,” pungkasnya. (Redaksi)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *