TIMIKA, Penapapua.com
Ribuan umat katolik dari Paroki dalam kota Timika mengadakan ziarah bulan rosario ke Gua Maria Penolong Abadi Paieve, Mile 21 (Pagar Kuning), Minggu (25/10/2025).
Ada umat yang datang atas nama Kombas, ada yang atas nama kerukunan, ada juga yang atas nama wilayah dari Paroki Katedral Tiga Raja Timika.
Mereka datang selain ziarah rosario bertepatan dengan bulan rosario atau bulan Maria, ada juga yang membawa pergumulan, harapan dan keinginan pribadi, keluarga, kombas dan wilayah sembari mohon perlindungan Bunda Maria Penolong Abadi agar dapat menolong umat yang datang bersimpul dibawah kakinya.
Ziarah pada abdi Allah ini khusus wilayah Paroki Katedral dibuka dengan ibadah rosario kemudian dilanjutkan dengan misa yang dipimpin Pastor Paroki Katedral Pastor Amandus Rahadat, Pr.
Dalam pesannya, Pastor Amandus mengatakan, Gereja Katolik sungguh menghormati Bunda Maria sehingga di bulan Mey dan Oktober gereja mengkhususkan bulan bagi Maria.
Umat Paroki Katedral wajib tahu dan wajib juga menghayati hal ini dalam kehidupan sehari-hari. Setidaknya selama satu bulan penuh secara bergiliran umat mengunjungi dari rumah kerumah untuk menghormati Bunda Maria.
“Saya baru pertama kali mengunjungi tempat ini dan sangat bagus, udaranya sejuk dan hutan masih terpelihara. Pengelola harap jaga baik tempat ini apalagi ada tempat doa dan Bunda Maria di sini,” katanya.
Kepala Kampung Nawaripi, Norman Ditubun, begitu kaget melihat orang begitu banyak yang datang. “Saya tidak menyangka orang sebanyak ini. Ini yang datang ribuan orang dari Katedral Timika. Saya berharap dari Paroki lain juga bisa datang berziarah di Gua Maria Penolong Abadi ini. Ini gua milik semua karena berada di lokasi wisata Paieve Mile 21. Sehingga umat dari semua paroki bisa datang ziarah ke tempat suci ini,”ujarnya.
Norman mengucapkan terima kasih kepada pengurus wilayah di Paroki Katedral, Pastor Paroki Pastor Amandus yang hadir bersama umat dan para pengurus Wisata Paieve Mile 21 sekaligus merayakan misa Kudus di pelataran Gua Maria Penolong Abadi.
Kegiatan seperti ini kata dia sebagai aparat kampung, sebagai pengurus Wisata, dan sebagai pengelola Gua Maria, pihaknya tidak hanya tidak hanya berkomentar di media saja, tapi sebagai aparat kampung dan pengurus memberikan solusi kepada umat bahwa ada tempat ziarah yang nyaman dan aman bagi umat di Timika hanya di Mile 21.
Dirinya juga memohon maaf kepada umat yang berkunjung jika ada keterbatasan fasilitas di Gua Maria Penolong Abadi. Ia mengajak umat setelah berdoa dan menikmati suasana alam sekitar Gua Maria dan lokasi wisata Paieve maka umat dapat berkunjung kembali ke tempat ini baik pribadi atau kelompok seperti ini.
Sementara Tokoh Masyarakat Kamoro Nawaripi, Siprianus Operawiri, mengatakan tanah Kamoro dan Amungme itu katolik. Orangtua dan para leluhur Kamoro dibaptis oleh misionaris Eropa, dan juga misionaris awam dari Key Maluku Tenggara. Dengan hadirnya sebegini banyak umat pertanda bahwa orang katolik yang punya tanah, hutan laut di bumi Kamoro ini.
Tanah ini dipersembahkan untuk Tuhan melalui Gereja Katolik dan gereja di tanah ini sudah berkembang dan bertumbuh begitu bagus terbukti di Mile 21 ini ada tempat doa yang begitu bagus,” kata Siprianus.
Dia menyampaikan terima kasih untuk Kepala Kampung Nawaripi yang telah membangun Gua Maria yang oleh umat katolik bisa berziarah rutin setiap bulan Mey dan Oktober bahkan ada doa pribadi setiap bulan dan Minggu di tempat ini. (Redaksi)











