NABIRE, Penapapua.com
Festival Budaya Pelajar Provinsi Papua Tengah 2025 memasuki hari kedua, Kamis (4/9/2025), dengan suguhan perlombaan sendratari yang sarat makna.
Empat kabupaten tampil di hadapan ribuan warga Nabire yang sejak sore sudah memadati Lapangan Bandara Lama Nabire, yaitu Nabire, Intan Jaya, Puncak Jaya, dan Mimika.
Festival yang sehari sebelumnya dibuka langsung oleh Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, ini terus menghadirkan antusiasme masyarakat.
Meski cuaca sempat mendung, semangat penonton tidak surut untuk menyaksikan penampilan-penampilan yang penuh dramatika budaya sekaligus pesan moral.
Konflik, Perdamaian, dan Persatuan
Hampir semua kabupaten yang tampil sore itu membawa kisah tentang pertikaian dan jalan menuju perdamaian. Kabupaten Nabire, misalnya, menunjukan konflik antara Suku Hulu dan Wara perkara hasil kebun.
Dari tengah pertikaian, hadir sosok perempuan bijak yang mengingatkan pentingnya persatuan, hingga ditutup dengan ritual bakar batu sebagai simbol menghanguskan amarah menjadi kasih.
Sementara itu, Kabupaten Puncak Jaya menyuguhkan sendratari bertajuk Perdamaian di Tanah Lembah. Kisah pertentangan antara suku Lani dan Wano digambarkan begitu emosional, membuat sebagian penonton larut dalam kesedihan.
Namun, kisah itu pun berakhir dengan damai dan gerak tari wisisi bersama, yang melambangkan sukacita dan kebersamaan.
Tak kalah menarik, Kabupaten Intan Jaya menghadirkan mitos dari suku Moni dan Migani tentang kekuatan alam. Pesannya jelas yaitu menjaga lingkungan adalah syarat utama bagi keberlangsungan hidup.
Adapun Kabupaten Mimika menampilkan sendratari yang mengisahkan kehidupan sosial suku Kamoro, lengkap dengan dinamika budaya pesisir yang kental.
Riuh Apresiasi Penonton
Penampilan keempat kabupaten itu mendapat sambutan hangat. Tepuk tangan meriah berkali-kali terdengar dari penonton yang terhibur sekaligus terkesan oleh pesan-pesan yang terkandung dalam sendratari.
“Menurut saya ini sangat luar biasa karena bukan cuma hiburan saja tapi ada makna yang bisa kita dapat. Apalagi kita semua pasti tahu situasi di Papua Tengah ini seperti apa. Jadi pesan perdamaian itu benar-benar tersampaikan. Ini bagian penting dari pendidikan tentang nilai budaya dan kehidupan orang Papua,” ungkap Gusti, salah seorang warga, kepada Galeripapua.com usai pertunjukan.
Lomba sendratari ini dinilai oleh empat juri yang didatangkan khusus. Selain itu, Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Tengah, Nurhaidah, turut hadir menyaksikan jalannya perlombaan.
Di sela-sela jeda penampilan, panitia juga menggelar sesi door prize dan edukasi keuangan yang didukung oleh sponsor, yakni BRI dan Bank Indonesia. Festival ini juga turut disponsori oleh Bank Papua, Bank Mandiri, dan Telkomsel.
Untuk diketahui Festival Budaya Pelajar Papua Tengah 2025 yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah ini bakal berlangsung hingga 6 September 2025.
Perlombaan sendratari akan berlanjut pada hari ketiga dengan penampilan dari Kabupaten Dogiyai, Deiyai, Paniai, dan Puncak.
Selain lomba sendratari, setiap kabupaten juga menampilkan karya kriya di stan pameran masing-masing. Festival akan ditutup Sabtu mendatang dengan penampilan penyanyi lokal ternama, Whllyano. (Redaksi)