Pj Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto Sumito didampingi Retno Budiharto, S.E., M. Si, PKPP Ahli Madya Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan RI, Kakansar Timika saat membuka kegiatan dengan menabuh tifa, Selasa (19/11/2024)
TIMIKA, Penapapua.com
Badan SAR Nasional Kabupaten Mimika menggelar Rapat Koordinasi SAR Daerah yang dilaksanakan di Horison Diana Timika, Selasa (19/11/2024).
Tema kali ini adalah “Melalui Rapat Koordinasi SAR Daerah (RAKORSARDA) Tahun 2024 Kita Tingkatan Sinergitas Dalam Memberikan Pelayanan SAR Pada Kecelakaan Kapal di Wilayah Kabupaten Mimika”.
Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Pj Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto Sumito yang ditandai dengan menabuh tifa.
Turut hadir Direktur Operasi Basarnas RI melalui
PKPP Ahli Madya Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan RI, Retno Budiharto, S.E., M. Si, Kakansar Timika, I Wayan Suyatna, Forkopimda, pimpinan instansi vertikal pemerintah, pimpinan OPD beserta pimpinan swasta di Timika yang berjumlah 55 orang.
Pj Bupati Mimika, Valentinus Sudarjanto Sumito dalam sambutannya mengatakan, rapat koordinasi ini bertujuan untuk mewujudkan sinergitas dan kerja sama antara instansi atau organisasi yang memiliki peran dalam operasi SAR.
Pada umumnya, koordinasi yang saling bersinergi antar elemen bangsa strategis potensi besar dari pihak TNI/Polri dan masyarakat perlu diutamakan, kerja sama yang sudah terjalin dengan baik perlu ditingkatkan.
Sebagaimana amanat Undang-undang Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Pencarian dan Pertolongan tugas tanggung jawab SAR adalah menyelenggarakan segala upaya dalam bidang sebagai salah satu pertolongan.
“Saya harap dengan rapat koordinasi ini terjalinnya sinergitas dan kerjasama antar instansi atau organisasi yang memiliki peran dalam pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan,” katanya.
Untuk itu, mari optimalkan tugas penyelamatan sehingga apa yang menjadi visi dan misi pencarian dan pertolongan dapat tercapai.
“Kita sebagai pelayan masyarakat hadir sebagai perwakilan negara, bekerja secara totalitas (profesional, militan, bertanggung jawab) dan bekerja dengan semangat sesuai moto basarnas yaitu satu jiwa satu rasa,” ujarnya.
Diharapkannya, dengan rapat koordinasi ini kedepannya penanggulangan kecelakaan kapal di wilayah Kabupaten Mimika, tidak hanya menjadi kewajiban dari SAR.
“Penyelenggaraan pertolongan merupakan misi kemanusiaan maka hal tersebut bukan hanya menjadi tugas satu pihak saja, melainkan menjadi tugas tanggung jawab semua elemen Pemda dan masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Operasi Pencarian dan Pertolongan, Edy Prakoso S.E., M.M., M.Tr.Opsla, Brigadir Jenderal TNI (MAR) dalam sambutan yang dibacakan PKPP Ahli Madya Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan RI, Retno Budiharto, S.E., M. Si mengatakan, rapat koordinasi SAR ini juga sebagai sarana/ media konsolidasi antara kantor pencarian dan pertolongan Timika dengan stakeholder terkait guna menguatkan kapasitas dan kapabilitas, memperkokoh kerjasama dan sekaligus berkontribusi terhadap penguatan visi basarnas, yaitu terwujudnya pencarian dan pertolongan yang andal dan efektif.
Sebagaimana amanat undang-undang nomor 29 tahun 2014 tentang pencarian dan pertolongan, tugas tanggung jawab unit pelaksana teknis badan nasional pencarian dan pertolongan adalah pelayanan SAR atau pencarian dan pertolongan, begitu juga dengan kantor pencarian dan pertolongan Timika yang memiliki struktur organisasi di bawahnya yang terdiri dari 2 (dua) pos SAR yaitu di Agats dan Kaimana.
Dimana tugas fungsinya adalah memberikan pelayanan pencarian, pertolongan dan evakuasi meliputi kecelakaan pesawat udara, kecelakaan kapal, bencana pada tahap tanggap darurat, serta penanganan kondisi yang membahayakan jiwa manusia.
Diketahui bahwa Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika memiliki wilayah kerja yang sangat luas, yang mencakup sebagian wilayah papua yaitu Kabupaten Mimika, Kabupaten Asmat, Kabupaten Kaimana dengan total luas wilayah kerja kurang lebih 48.000 nautical mil persegi atau 164.510 kilometer persegi yang terdiri dari daratan dan lautan, dengan luasnya wilayah tanggung jawab kantor pencarian dan pertolongan Timika tentunya menjadi tantangan tugas yang harus diemban dalam rangka mewujudkan pelayanan SAR yang optimal kepada masyarakat.
Untuk merealisasikan hal tersebut dibutuhkan koordinasi dan sinergitas dengan instansi maupun stakeholder terkait, khususnya dalam pemenuhan sumber daya manusia maupun fasilitas, sarana dan prasarana SAR.
“Kami sadar dengan keterbatasan yang ada, untuk itu diharapkan bantuan seluruh potensi sar terkait selaku insan kemanusiaan dalam mendukung tugas dan fungsi kantor pencarian dan pertolongan timika, sehingga tercapainya pelayanan SAR yang cepат, tерат, efektif dan efisien,” ujarnya.
SAR merupakan tugas dan tanggung jawab bersama mencapai keberhasilan dalam setiap tugas memang bukanlah sesuatu yang mudah, namun bukan pula sesuatu yang tidak mungkin, dengan kebersamaan, tetap bersinergi dan kesungguhan yang berkelanjutan semua itu dapat diraih.
Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini, dan dengan berkumpulnya elemen-elemen strategis potensi SAR, baik pemerintah daerah, TNI/Polri, dan masyarakat perlu dipertahankan kerjasama yang sudah terjalin dengan baik ini, bahkan selalu diingkatkαn.
Ketua Panitia, Charles Y. Batlajery, S.E saat membacakan laporan panitia mengatakan, maksud dari pelaksanaan rapat koordinasi SAR tahun 2024 untuk meningkatkan sinergitas dan soliditas antar satuan TNI/Polri, instansi vertikal dan organisasi perangkat daerah serta pihak swasta yang berada di wilayah Kabupaten Mimika sehingga memahami tugas dan fungsi masing-masing dalam penanganan kecelakaan kapal di diwilayah Kabupaten Mimikα.
Adapun tujuan rapat koordinasi SAR Tahun 2024 adalah mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecelakaan kapal diwilayah Kabupaten Mimika, memahami tugas dan tanggungjawab masing-masing instansi/organisasi dalam penanganan kecelakaan kapal, mengidentifikasi potensi, tantangan dan kendala tim sar gabungan dalam penanganan kecelakaan kapal di wilayah Kabupaten Mimika.
“Meningkatkan koordinasi antar instansi yang berpotensi sar serta pemangku kepentingan. Serta memperkuat pertolongan berkelanjutan. kinerja potensi pencarian dan yang terkoordinasi dan keberlanjutan,” pungkasnya. (Redaksi)