600 Pencaker OAP dan Labeti Ikut Pelatihan Sertifikasi Kompetensi

banner 468x60

TIMIKA, Penapapua.com

Sebanyak 600 peserta Orang Asli Papua (OAP) dan Lahir Besar Timika (Labeti) mengikuti pelatihan sertifikasi kompetensi yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) yang berlangsung di Hotel Horison Diana pada Rabu (20/8/2025).

banner 336x280

Pelatihan tersebut secara resmi dibuka oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Mimika, Ananias Faot.

Kepala Disnakertrans Mimika, Paulus Yanengga mengatakan, jumlah peserta dari tahun lalu dan tahun ini sama yakni sebanyak 600 peserta karena budgetnya pun sama yakni sebesar Rp16 miliar.

“Bedanya hanya tahun lalu mencakup 10 bidang keterampilan, sedangkan tahun ini hanya 9 bidang keterampilan,” kata Paulus.
Kesembilan bidang keterampilan yang diikuti ratusan pencaker ini yakni barista, multimedia/photografer, elektrik/kelistrikan, K3, mekanik alat berat, operator alat berat, cetak batako, dan welder/pengelasan dan security/satpam.

Dikatakannya, Undang-undang cipta kerja mewajibkan pekerja maupun pencaker harus mempunyai sertifikasi keahlian. Untuk itu pemerintah daerah merespon ini dengan melakukan pelatihan-pelatihan ini.

“Dengan sertifikasi yang mereka miliki kami berharap mereka buka lapangan kerja baru. Dan sertifikasi ini juga menjadi jembatan untuk mereka bisa masuk dunia kerja. Jadi mereka harus manfaatkan itu baik,” ujarnya.

Jika pemerintah daerah tidak melakukan pelatihan maka jumlah pencaker akan terus meningkat dan bahkan bisa dibilang pemerintah daerah tidak respon.

Untuk itu, pemerintah daerah berupaya supaya dengan pelatihan ini menjadi jembatan antara dunia pencari kerja dengan dunia usaha.

“Pengalaman tahun pertama itu mereka masih pelatihan tapi perusahaan sudah ambil mereka. Jadi, pemerintah punya tugas mempromosikan peserta ke perusahaan-perusahaan,” katanya.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Mimika, Ananias Faot dalam sambutannya mengatakan, permasalahan pencari kerja di Indonesia pada umumnya, dan di Kabupaten Mimika pada khususnya adalah ketidaksiapan mereka untuk memasuki dunia kerja itu sendiri.

Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kemampuan yang dimiliki terkadang tidak dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh dunia kerja yang membutuhkαn.

Inilah yang menjadi perhatian serius pemerintah daerah untuk mengatasi hal tersebut, perlu ada campur tangan pemerintah terkait bagaimana menyiapkan para pencari kerja yang mempunyai kompetensi sesuai kebutuhan dunia kerja, terampil, berkualitas, dan berdaya saing tinggi dengan demikian, generasi kita tidak hanya menjadi penonton di tanahnya sendiri, tetapi mampu menjadi pelaku utama pembangunan.

“Skill yang diperoleh nantinya akan menjadi modal berharga untuk bekerja di perusahaan-perusahaan yang ada di Mimika, bahkan bisa menjadi bekal untuk membuka usaha secara mandiri. Inilah langkah nyata untuk menjadikan masyarakat Mimika sebagai masyarakat yang mandiri, produktif, dan sejahtera,” pungkasnya. (Redaksi)

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *