Eskalasi Konflik di Wilayah Papua Meningkat, 4.469 Warga Mengungsi dan Ratusan Anak Tak Sekolah

banner 468x60

TIMIKA, Penapapua.com

Keuskupan Timika menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di wilayah Papua, khususnya di daerah-daerah yang masih dilanda konflik bersenjata. Hal disampaikan langsung oleh Uskup Keuskupan Timika, Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Keuskupan Timika, Selasa (22/7/2025) siang.

banner 336x280

Didampingi Ketua Sekretariat Keadilan dan Perdamaian (SKP), Saul Wanimbo, serta Adolof Kambayong, Uskup Mgr. Bernardus Bofitwos Baru, OSA., menyoroti meningkatnya eskalasi konflik antara aparat keamanan negara dan kelompok bersenjata TPNPB-OPM yang terus menelan korban, terutama dari kalangan warga sipil.

“Situasi kemanusiaan di Tanah Papua sangat memprihatinkan. Perang bersenjata tidak hanya menargetkan kelompok bersenjata, tetapi juga menyasar ruang-ruang sipil seperti kampung, sekolah, puskesmas, gereja, bahkan pastori. Masyarakat sipil terjebak dalam konflik,” ujar Uskup Bernardus.

Ribuan Warga Mengungsi, Anak-anak Kehilangan Akses Pendidikan

Keuskupan Timika mencatat jumlah pengungsi di Kabupaten Puncak Papua mencapai 4.469 jiwa, tersebar di Distrik Gome, Gome Utara, Ilaga, Omukia, Oneri, Pogoma, Sinak, dan Yugumoak. Sementara di Kabupaten Intan Jaya, terdapat 1.231 jiwa yang mengungsi di beberapa kampung, termasuk Sugapa Lama, Hitadipa, Janamba, Sanaba, Jalinggapa, dan Titigi.

Akibat konflik tersebut, sekitar 216 anak di Kabupaten Puncak Papua kehilangan akses pendidikan, terdiri dari 109 siswa SD dan 107 siswa SMP. (Redaksi)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *