YAHUKIMO, Penapapua.com
Kepolisian Resor Yahukimo tengah melakukan penyelidikan terhadap aksi penyerangan oleh sekelompok Orang Tak Dikenal (OTK) yang mengakibatkan seorang guru bernama Melani Wamea (31) meninggal dunia di Kampung Holuwon, Distrik Holuwon, Kabupaten Yahukimo, Jumat (10/10/2025).
Korban yang merupakan tenaga pendidik di Sekolah Jhon D. Wilson Holuwon diserang oleh sekelompok OTK saat bersama rekan-rekan guru dan murid hendak melakukan kegiatan penanaman pohon di area perbukitan sekitar sekolah.
Berdasarkan keterangan tiga saksi diantaranya Malcom David Wilson (52), Pascalinus Sebedeus Mirino (29) dan Regina Puhiri (34) kejadian bermula ketika para guru bersama murid berjalan menuju lokasi penanaman pohon yang berjarak sekitar 30 menit dari sekolah.
Sesampainya di lokasi, seorang murid memberitahu bahwa terdapat dua orang membawa parang dan panah di bawah bukit yang diduga hendak memalang jalan.
Saksi kemudian menuruni bukit untuk memastikan informasi tersebut. Namun, di tengah perjalanan, saksi mendengar suara rintihan dan teriakan minta tolong dari arah bawah bukit.
Setibanya di lokasi, saksi mendapati korban Melani Wamea dalam kondisi kritis dengan luka tusukan di tubuhnya, diduga akibat serangan kelompok OTK.
Selanjutnya saksi segera melakukan pertolongan pertama dan mencari bantuan agar korban dapat dievakuasi.
Sekitar pukul 14.30 WIT, korban bersama saksi berhasil dievakuasi menggunakan pesawat MAF dari Distrik Holuwon menuju Wamena, lalu diterbangkan ke Jayapura dan tiba di RS Bhayangkara sekitar pukul 16.20 WIT. Namun, korban dinyatakan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito, S.I.K., M.K.P. menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya korban serta menegaskan bahwa Polri tidak akan tinggal diam dan akan memburu pelaku penyerangan tersebut.
“Kami mengecam keras tindakan kekerasan terhadap tenaga pendidik yang sedang mengabdi di daerah pedalaman. Saat ini tim gabungan tengah melakukan langkah-langkah penyelidikan untuk mengungkap identitas dan motif kelompok OTK yang menyerang korban,” tegas Kabid Humas.
Ia juga mengimbau, masyarakat khususnya para guru dan tenaga pendidik di wilayah pedalaman Papua, agar meningkatkan kewaspadaan dan selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat bila melaksanakan kegiatan di luar lingkungan sekolah.
Kapolres Yahukimo, AKBP Zet Saalino,. S.H., M.H. menegaskan, pihaknya akan melakukan langkah hukum tegas untuk mengungkap serta menangkap para pelaku.
“Kami sangat berduka atas gugurnya salah satu tenaga pendidik yang mengabdi di pedalaman Yahukimo. Perbuatan keji ini adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun. Kami sudah menurunkan tim untuk menyelidiki dan mengejar sekelompok OTK tersebut yang diduga sebagai pelaku,” tegasnya.
Kasat Reskrim Polres Yahukimo, Iptu Budi Payung bersama personel Satreskrim telah melakukan monitoring dan pengumpulan keterangan saksi, serta berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan tim identifikasi untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Dalam insiden ini, tiga orang guru lainnya berhasil selamat, namun mengalami trauma mendalam akibat peristiwa penyerangan tersebut. (Redaksi)