Inflasi jadi Penghambat Percepatan Penurunan Angka Kemiskinan di Mimika

banner 468x60

TIMIKA, Penapapua.com

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Mimika, Oceau menjelaskan bahwa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka kemiskinan terutama kemiskinan ekstrem.

banner 336x280

Namun, untuk percepatan penurunan angka kemiskinan di Mimika, masih terhambat oleh beberapa faktor. Mulai dari naiknya inflasi, harga-harga barang mulai tinggi. Misalnya harga daging babi yang belum stabil.

BPS mencatat, Inflasi Mimika year on year pada Mei 2025 adalah 2,88 persen. Naiknya inflasi tahunan ini terjadi akibat kenaikan harga pada sejumlah kelompok pengeluaran, terutama sektor makanan, minuman, kesehatan dan jasa.

Kata Oceou, angka kemiskinan memiliki efek domino terhadap angka yang lain. Misalnya, angka kesehatan, angka kematian ibu dan anak, stunting, pengangguran, dan angka faktor lainnya yang memicu naiknya garis kemiskinan.

“Satu angka yang dikeluarkan itu mempunyai efek domino terhadap angka yang lain. Seperti angka kemiskinan, itu efek dominonya ke mana-mana, angka kesehatan, stunting dan lainnya,” ujar Oceu saat diwawancarai, Sabtu(14/06/2025).

Sesuai data yang dikeluarkan BPS, angka kemiskinan ekstrem di Mimika 5,37 persen dan yang miskin 14,18 persen dari jumlah penduduk 318.679 jiwa.

Oeceu pun mengungkapkan, bahwa Pemerintah Indonesia menargetkan untuk menghilangkan angka kemiskinan ekstrim. Sehingga perlu diketahui perbedaan antara kemiskinan ekstrim dan kemiskinan.

Untuk membedakannya, BPS menggunakan konsep bahwa kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan. Seseorang dikategorikan miskin apabila tidak mampu memenuhi makanan minimal 2100 kilokalori (kkal) per hari.

Sementara kemiskinan ekstrim adalah kondisi seseorang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar. Kasarnya, seseorang ketika tidak dibantu tidak bisa hidup.

“Yang ingin dihilangkan oleh pemerintah adalah kemiskinan ekstrim. Karena kalau kemiskinan ekstrim itu tidak dibantu tidak bisa hidup. Untuk kemiskinan ekstrim pasti menurun dan angka kemiskinan juga sudah mulai menurun,” jelasnya. (Redaksi)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *