TIMIKA, Penapapua.com
Menjelang Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Mimika, aparat keamanan mulai dari TNI dan Polri semakin meningkatkan patroli keamanan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan situasi tetap kondusif dan mencegah potensi gangguan keamanan di wilayah tersebut.
Dandim 1710/Mimika, Letkol Inf M. Slamet Wijaya, menyatakan bahwa patroli rutin telah dilakukan sejak seminggu terakhir, terutama pada jam-jam rawan.
Seiring mendekati hari H Pembacaan Putasan sengketa Pilkada Mimika pada tanggal 24 Februari 2025, koordinasi dengan Polres Mimika juga semakin diperkuat.
“Kami seminggu yang lalu sudah patroli terus di jam-jam rawan terus menjelang hari H kami sudah rapat dengan Polres nanti ada perkuatan dari pihak TNI untuk menjaga atau antisipasi,” ujar Dandim, Jumat (21/2/2025).
Dandim menegaskan bahwa, sejumlah personel akan ditempatkan di objek-objek vital sebagai langkah antisipasi, bukan untuk menakuti masyarakat.
“Nanti di objek yang dianggap vital akan di tempatkan beberapa orang (prajurit). Itu bukan untuk nakutin (masyarakat) tetapi untuk antisipasi. Jadi lebih baik mencegah,” jelasnya.
Selain itu, Polres Mimika telah melakukan pemetaan wilayah yang perlu pengamanan ekstra, dan TNI siap mengarahkan personel sesuai kebutuhan.
“Kemarin dari Polres sudah memplot, kita tinggal mengarahkan personel saja. Yang jelas, kami mendukung penuh pengamanan di sini,” tambahnya.
Dandim juga mengungkapkan bahwa, permintaan personel dari Polres Mimika mencapai 125 orang. Namun untuk menjaga situasi keamanan tidak hanya Kodim, tetapi juga semua satuan TNI yang ada di wilayah Mimika.
Dandim mengajak masyarakat untuk menyikapi putusan MK dengan kepala dingin dan mengutamakan persatuan serta ketertiban.
“Saya mengajak kita semua, mari sikapi situasi ini dengan kepala dingin. Hati boleh panas, tapi kepala tetap dingin,” pesannya.
Ia juga menekankan pentingnya menerima hasil putusan MK dengan lapang dada dan tetap bersatu demi kemajuan daerah.
“Siapapun yang terpilih adalah pilihan rakyat Mimika yang perlu dihormati. Mari kita sikapi situasi ini dengan tenang dan jangan lagi ada dendam di antara kita. Pembangunan di Mimika butuh kerja sama semua komponen masyarakat,” pungkasnya. (Redaksi)