TIMIKA, Penapapua.com
Sejumlah kontraktor Orang Asli Papua (OAP) melakukan aksi demo di depan Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada Jumat (23/5/2025) pagi.
Dalam aksi tersebut, mereka menuntut proyek pekerjaan.
Kepala DLH Mimika, Jefri Deda saat dihubungi wartawan Jumat (23/5/2025) mengatakan, para kontraktor ini menuntut proyek pekerjaan sebanyak 33 paket yang terdiri dari paket pekerjaan pembersihan median dan trotoar jalan dengan nilai proyek pekerjaan yang berbeda-beda tergantung pada panjang jalan yang dikerjakan.
Namun, 33 paket itu adalah proyek pekerjaan penunjukkan langsung.
“Paket pekerjaan itu memang khusus orang asli Papua dan yang tadi melakukan aksi itu mereka yang mengaku tidak mendapat paket pekerjaan itu,” terangnya.
Menurut pengakuan mereka, kata Jefri, puluhan kontraktor yang melakukan aksi itu menemukan adanya pelaksana pekerjaan yang bukan OAP.
“Jadi mereka menemukan pelaksana pekerjaan ibukan orang OAP yang kerja. Sebenarnya itu bukan kesalahan kami karena mereka punya bendera tetap OAP, tapi mungkin di jual, karena tidak sanggup,” jelasnya.
Lebih lanjut, sedangkan untuk penjualan proyek ke orang lain bukanlah kewenangannya.
“Itu kesalahan dari kontraktor sendiri, kenapa jual paket. Memang ada paket pekerjaan, tetapi sudah berkontrak sejak Desember 2024 kepada orang Papua,” tegasnya.
Agar masalah ini cepat selesai maka Jefri memberikan solusi yang mana akan memberikan mereka paket pekerjaan pada anggaran perubahan.
“Kami ada usul beberapa paket tambahan di perubahan kalau Pemkab Mimika berikan paket pekerjaan itu maka akan kami bagi. Jadi tunggu saja,” pungkasnya. (Redaksi)