TIMIKA, Penapapua.com
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025–2029 di Hotel Cenderawasih, Rabu (20/8/2025).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Mimika, Johannes Rettob, didampingi Wakil Bupati, Emanuel Kemong, Ketua DPRD Mimika Primus Natikapereyau, Kepala Bappeda Yohana Paliling, serta pimpinan OPD dan para pemangku kepentingan.
Yohana Paliling, Kepala Bappeda Mimika menjelaskan bahwa, Musenbang merupakan forum musyawarah antara pemangku kepentingan untuk membahas dan menyepakati rancangan RPJMD Kabupaten Mimika tahun 2025 – 2029.
“Tujuan kegiatan ini yakni, untuk penajaman, penyeleralasan, klasifikasi dan kesepakatan mencakup sasaran pembangunan jangka menengah daerah, strategi dan sinkronisasi arah kebijakan pembangunan jangka menengah daerah dengan pendekatan sesuai dengan kewenagnangan penyelenggaraan pemerintah daerah,” jelasnya.
Dirinya berharap RPJMD ini dapat menyepakati beberapa hal diantaranya, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, dan program pembangunan daerah yang telah dirumuskan dalam ranwal RPJMD dan dirumuskan dalam berita acara kesepakan yang ditanda tangani oleh setiap unsur yang mewakili pemangku kepentingan.
Sementara itu, Bupati Mimika, Johannes Rettob, dalam sambutannya mengatakan bahwa, RPJMD 2025–2029 menjadi landasan penting pembangunan Mimika lima tahun ke depan dengan visi “Mimika Sejahtera, Cerdas, Sehat, Aman, dan Damai Menuju Mimika Gerbang Emas.”
“Kita memiliki 5 visi, 6 misi, dan 12 program prioritas yang harus diwujudkan. Semua ini disusun berdasarkan masukan dari OPD, masyarakat, hingga pokok-pokok pikiran DPRD agar pembangunan berjalan menyeluruh dari kampung hingga kota,” ujarnya.
Bupati menyebutkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Mimika dalam lima tahun terakhir terus meningkat. Pada 2024, IPM Mimika tercatat 76,85, tertinggi di Papua Tengah.
“Kita harap tahun 2030 IPM bisa naik hingga 78 atau 79. Ini target yang realistis dan harus kita kejar,” katanya.
Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Mimika juga sempat mencatat rekor 6,53 persen pada 2023, namun turun menjadi 3,54 persen di tahun 2024.
“Ini menjadi pekerjaan rumah besar kita. Saya optimis dengan kerja sama semua pihak, pertumbuhan ekonomi bisa kembali stabil bahkan naik,” ungkapnya.
Selain itu, isu kemiskinan dan pengangguran masih menjadi tantangan. Tingkat kemiskinan sempat menurun, namun kembali meningkat di tahun 2024. Begitu pula pengangguran yang pada 2023 turun ke angka 6 persen, namun naik lagi ke 7,8 persen pada tahun 2024.
“Ini perjuangan bersama. Kita harus punya inovasi agar angka kemiskinan dan pengangguran bisa ditekan. Jangan sampai masyarakat Mimika tertinggal,” ucapnya.
Bupati juga menyampaikan bahwa diperlukan sinkronisasi RPJMD dengan program strategis nasional, yang mana ada delapan program prioritas nasional yang harus dijalankan di Mimika, di antaranya MBG, sekolah rakyat, koperasi merah putih, layanan kesehatan gratis, serta percepatan penanganan stunting.
(Redaksi)