Pemkab Bersama Freeport Indonesia Berkomitmen Akhiri Polusi Plastik di Timika

banner 468x60

TIMIKA, Penapapua.com
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika bersama PT Freeport Indonesia menggelar peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di halaman Eme Neme Yauware pada Kamis (5/6/2025).

Dalam momentum ini, PT Freeport Indonesia menegaskan komitmennya untuk mengakhiri polusi plastik di wilayah operasinya.

banner 336x280

Peringatan hari lingkungan hidup tahun ini mengusung tema“Hentikan Polusi Plastik”.

Direktur & Executive Vice President (EVP) Sustainable Development PT Freeport Indonesia, Claus Wamafma, menyampaikan berbagai langkah konkret yang telah dilakukan perusahaan dalam mendukung pelestarian lingkungan.

“Isu polusi plastik adalah masalah global yang sangat serius. Sampah plastik membutuhkan puluhan tahun untuk terurai. Freeport Indonesia telah mengambil langkah nyata dengan tidak lagi menggunakan botol plastik untuk air minum sejak hampir delapan tahun lalu,” ujar Claus dalam sambutannya.

Langkah tersebut disebut berhasil mengurangi ratusan ribu botol plastik setiap tahun. Sebagai alternatif, Freeport telah menyediakan fasilitas air minum langsung melalui sistem sapu air di lingkungan operasionalnya, di mana karyawan dapat langsung mengakses air bersih tanpa kemasan plastik.

Claus juga menyoroti pentingnya kolaborasi dalam memerangi polusi plastik, baik di internal perusahaan maupun dengan mitra eksternal seperti pemerintah daerah, sekolah, lembaga swadaya masyarakat, dan komunitas lokal.

“Freeport berkomitmen bersama Pemerintah Kabupaten Mimika, TNI, Polri, BUMN, sekolah-sekolah, serta gereja untuk melawan polusi plastik secara bersama-sama,” tegasnya.

Ia menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh pihak untuk bersatu dalam aksi nyata menjaga lingkungan.

“Mari kita lawan polusi plastik bersama-sama. Tuhan memberkati kita sekalian,” tutup Claus.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini diperingati secara global dengan seruan untuk mengurangi konsumsi plastik sekali pakai dan mempercepat transisi menuju sistem ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Freeport Indonesia menjadi salah satu perusahaan pertambangan nasional yang terus menunjukkan komitmennya terhadap prinsip pembangunan berkelanjutan.

Sementara itu, Wakil Bupati Mimika Emanuel Kemong, membacakan arahan Menteri Lingkungan Hidup menyoroti data mengkhawatirkan terkait polusi plastik global dan nasional.

Ia mengutip data berdasarkan UNEP (2021), dimana dunia memproduksi lebih dari 400 juta ton plastik setiap tahun, dengan kurang dari 10 persen yang berhasil didaur ulang.

Sedangkan, sisanya mencemari tanah, sungai, laut, dan bahkan telah terdeteksi dalam rantai makanan manusia.

“Di Indonesia, data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) tahun 2023 menunjukkan total timbulan sampah mencapai 56,6 juta ton, dengan hampir 20 persen atau sekitar 10,8 juta ton berupa sampah plastik,”

Ironisnya, hanya 39,01 persen yang terkelola secara layak, sementara sisanya berakhir di TPA open dumping, dibakar terbuka, atau mencemari lingkungan.

Menurutnya, seluruh TPA di Indonesia akan penuh pada tahun 2028 jika tidak ada upaya luar biasa.

Karenanya, pemerintah pusat telah menargetkan 100 persen pengelolaan sampah pada tahun 2029.

“Upaya ini dilakukan melalui dua pendekatan yaitu hilir dan hulur,”

Pada kesempatan itu, Ia juga mengajak dunia usaha juga didorong untuk bertanggung jawab dalam produksi dan konsumsi, dengan mendesain produk yang mudah diguna ulang, diisi ulang, dan didaur ulang. (Redaksi)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *