Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Mimika, Inosensius Yoga Pribadi didampingi WKRI Dewan Pengurus Daerah (DPD) Keuskupan Mimika foto bersama peserta, Jumat (18/10/2024)
TIMIKA, Penapapua.com
Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-100 tahun, Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Keuskupan Timika menggelar seminar sehari pencegahan malaria dan stunting, pada Jumat (18/10/2024).
Kegiatan ini dimaknai sebagai wujud kepedulian dan partisipasi WKRI Keuskupan Timika dalam upaya prevelensi malaria dan stunting.
Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Mimika, Inosensius Yoga Pribadi mengatakan, usia 100 tahun ini merupakan pencapaian yang luar biasa. WKRI sejauh ini telah menjadi salah satu pilar penting dalam menggerakkan partisipasi perempuan Katolik dalam berbagai aspek kehidupan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun pelayanan gereja.
Yoga pun mengapresiasi, inisiatif WKRI yang dalam peringatan 100 tahun ini mengadakan kegiatan sosialisasi pencegahan penyakit malaria dan stunting.
“Peran aktif WKRI dalam memberikan edukasi dan sosialisasi tentang pencegahan kedua masalah kesehatan ini sangatlah penting. Sehingga masyarakat lebih paham cara-cara pencegahan malaria serta pentingnya pemenuhan gizi yang cukup untuk mencegah stunting,” ujar Yoga.
Dirinya menyakini, melalui seminar ini dapat memotivasi masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat dan peduli pada lingkungan sekitar. Dan juga bisa membuahkan hasil yang positif bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta generasi penerus.
“Selamat ulang tahun ke-100 untuk WKRI, semoga WKRI terus berkembang, maju, dan senantiasa menjadi berkat bagi banyak orang. Mari kita terus bekerja sama untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya,” tuturnya.
Adapun peserta seminar ini, terdiri dari Ketua dan Sekretaris DPD WKRI dari paroki-paroki di Timika, gerakan organisasi wanita dari beberapa denominasi gereja.
Diharapkan, peserta seminar dapat menjadi pelaku utama pencegahan stunting dan malaria dimulai dari keluarga, lingkungan sekitar hingga masyarakat luas. (Redaksi)