TIMIKA, penapapua.com
Tony Wenas, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia membenarkan adanya negosiasi penambahan saham Indonesia sebesar 10 persen.
Tony Wenas di sela kunjungannya di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Mimika pada Jumat (5/4) mengatakan, penambahan saham itu saat ini menjadi hal yang dibicarakan pihak manajemen PTFI dengan Pemerintah Indonesia.
“Itu memang jadi hal yang dibicarakan nanti di 2041 ada penambahan saham 10 persen,” ujarnya.
Penambahan saham tersebut menurutnya sudah menjadi komitmen manajemen dengan pemerintah Indonesia.
“Itu sudah kita (manajemen dengan Pemerintah) sepahami tinggal kita perlu diformalkan,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan optimismenya Indonesia bisa segera menambah saham kepemilikan PTFI menjadi 61 persen.
Presiden Jokowi bahkan menyebut saat ini pemerintah tengah melakukan negosiasi yang cukup alot mengenai penambahan saham Freeport sebesar 10 persen menjadi 61 persen.
Joko Widodo mengakui negosiasi terkait penambahan saham sudah lama dilakukan. Bahkan, pemerintah pun tengah mempersiapkan regulasinya, dan Presiden berharap regulasi itu bisa segera rampung.
“Masih dalam proses negosiasi (soal penambahan saham 10 persen) dan persiapan regulasinya. Tapi saya yakin, angka itu akan bisa kita dapatkan,” kata Joko Widodo dalam keterangannya yang dikeluarkan Sekretariat Presiden, Kamis 28 Maret 2024.
Jokowi juga menyinggung terkait izin ekspor konsentrat tembaga Freeport yang akan berakhir di Mei 2024. Presiden mengungkapkan hal itu baru akan dibicarakan setelah negosiasi soal saham dirampungkan.
“Ini negosiasinya dirampungkan dulu, baru ngurus yang selanjutnya,” ujarnya.
Terkait kapan waktunya proses negosiasi selesai, Presiden menargetkan paling lambat bulan Juni.
“Ini regulasinya rampung dulu, baru negosiasinya bisa segera di finalkan. Tapi saya melihat, saya targetkan nggak sampai sampai Juni lah, secepatnya. Kalau bisa secepatnya, paling lambat Juni lah,” ungkapnya. (Redaksi)