TIMIKA, Penapapua.com
Situasi kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah mulai kondusif.
Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara melalui Kabag Ops AKP Matheus Tanggu Ate, saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Senin (7/4/2025) mengatakan, kondisi Kamtibmas pada hari ini telah kondusif menyusul adanya pernyataan dari paslon 01 yang menegaskan tidak ingin melakukan perang.
“Kita tinggal menunggu kedua paslon untuk ke Distrik Mulia dan menegaskan soal perdamaian tersebut,” ujarnya.
Menurut rencana, besok (Selasa,red) Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol. Alfred Papare dan Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Rudi Puruwito akan menuju ke Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya untuk menyaksikan kesepakatan damai.
Terkait personel, Kabag Ops menyebutkan telah menyiagakan sebanyak 171 Brimob, 200 personel Polres Puncak, 500 anggota TNI dan 30 personel tambahan dari Brimob III Mimika.
Diketahui sebelumnya, sejak 27 November 2024 hingga 4 April 2025, massa pendukung Paslon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya, nomor urut 01 Yuni Wonda – Mus Kogoya dan nomor urut 02 Miren Kogoya – Mendi Wonerengga terlibat bentrok.
Kedua massa ini saling serang menggunakan busur panah dan alat tajam lainnya di Distrik Mulia Ibu Kota Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
Akibatnya, ada warga yang tewas tertembak. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diduga sudah memanfaatkan situasi ini.
Hal ini disampaikan Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Polisi Faizal Ramadhani, Sabtu (5/4/2025).
Menurut Faizal, sebagian korban meninggal akibat terkena tembakan senjata api diduga dilakukan KKB yang memanfaatkan situasi politik di tengah pelaksanaan Pilkada Kabupaten Puncak Jaya.
Ditegaskannya, untuk korban meninggal berjumlah 12 orang terdiri dari 8 orang kubu Paslon 01 dan 4 orang dari kubu Paslon 02.
Sedangkan korban luka-luka sebanyak 658 orang. Dengan rincian 423 orang dari kubu Paslon 01 dan 230 orang dari kubu Paslon 02.
Selain itu, untuk jumlah bangunan yang dibakar sebanyak 201 unit, terdiri dari 196 rumah warga, 1 SD Pruleme Belakang Toba Jaya, 1 Kantor Balai Kampung Trikora, 1 Kantor Distrik Irimuli, 1 Kantor Partai Gelora, dan 1 Kantor Balai Desa Pagaleme.
Dirinya mengimbau, masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban di tengah situasi politik yang memanas di wilayah itu.
“Saya harap semua massa pendukung Paslon untuk menghentikan pertikaian ini,” pungkasnya. (Redaksi)