SMK St. Don Bosco Timika Butuh Tambahan Ruang Kelas dan Laboratorium TKJ

banner 468x60

TIMIKA, Penapapua.com

Meningkatnya rombongan belajar pada tahun ajaran 2025, membuat sekolah kekurangan ruang kelas, sehingga sekolah butuh bantuan dari pihak pengambil kebijakan mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah.

banner 336x280

“Hingga saat ini kami hanya punya empat kelas, satu bengkel las, dan satu ruangan laboratorium komputer, kantor guru, ruang kepsek digunakan semua. Kami manfaatkan ruang ini agar belajar mengajar dan praktek tidak terhambat,” kata Kepala Sekolah SMK St Don Bosco Timika, Nikolaus Teturan, SPd kepada media ini di sekolahnya, Rabu (27/9/2025).

Ia mengatakan, sekolah tersebut memiliki 4 ruang kelas, sementara rombongan belajar kelas X ada 2 rombel, kelas XI ada 4 rombel dan kelas XII ada 4 rombel. Untuk menyiasati kekurangan ruang ini, pihaknya memanfaatkan bengkel dan laboratorium komputer.

Menurutnya , Kementerian Pendidikan berniat membantu pembangunan gedung, namun terkendala tanah yang belum memiliki sertifikat dan hanya memiliki hak garap.

“Makanya Kementerian alihkan program ini dengan rehab 4 ruang kelas, laboratorium dan ruang guru dengan kepsek. Soal jurusan pengelasan ini, jumlah siswanya cukup banyak yang didukung dengan peralatan lumayan banyak. Dibanding TKJ dengan peminat yang tidak terlalu banyak,” jelasnya.

Ia menambahkan, jika persoalan tanah telah rampung, dirinya akan mengajukan penambahan gedung untuk ruang kelas, laboratorium komputer dan bengkel pengelasan. Sedangkan bengkel berukuran 10×15 meter yang ada saat ini dibangun dengan swadaya sekolah.

“Kami mohon uluran tangan provinsi dan kabupaten. Untuk pengembangan tanah masih sisa ukuran 80×100 meter persegi untuk bangun gedung, bengkel dan laboratorium,” ujarnya.

Lanjutnya , untuk pengelasan, saat ini para guru dan siswa menerima orderan pembuatan pagar, teralis jendela, kursi, meja dari sekolah lain dan perusahaan-perusahaan di kota Timika.

“Kami juga akan membangun asrama bagi siswa Kamoro dan Amungme, karena proposal sudah disampaikan ke YPMAK. Termasuk biaya PSG 35 siswa asal Kamoro sudah mendapat respon manajemen YPMAK,” pungkasnya. (Redaksi)

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed