Titus Pekei Wakili UNESCO Berikan Penghargaan Sertifikat Noken Unesco di Mimika

banner 468x60

TIMIKA, Penapapua.com

Pencetus Gagasan Noken Papua di UNESCO sekaligus pendiri Yayasan Noken Papua, Titus Pekei, mewakili UNESCO dalam memberikan penghargaan Sertifikat Noken Unesco bagi Mama -mama pengrajin noken di Kabupaten Mimika.

banner 336x280

Penyerahan sertifikat tersebut diberikan saat moment Expo Festival UMKM yang berlangsung tanggal 6 Oktober dalam rangkaian acara memperingati Hari Ulang Tahun ke-29 Kabupaten Mimika, yang jatuh pada 8 Oktober 2025 dihalaman gedung Eme Neme Yauware.

Dalam Releasse yang diterima media ini pada Rabu (8/10/2025) secara resmi Titus Pekei Agiyadokii, sebagai penggagas, peneliti, penulis, dan pejuang Noken Budaya Papua diundang untuk hadir di Mimika pada tanggal 6 hingga 8 Oktober 2025, serta menyerahkan penghargaan “Noken UNESCO” sebuah penghargaan bergengsi yang Mewakili pengakuan dunia terhadap warisan Budaya Papua. Noken UNESCO adalah warisan dunia dari Tanah Papua.

Sebagai simbol Identitas, perdamaian, dan keberlanjutan alam, Noken mencerminkan kearifan lokal dan peran penting perempuan Papua dalam Kehidupan sosial dan budaya pada masa Global era dewasa ini.

Titus Pekei Agiyadokii, menjelaskan Noken berasal dan tersebar di Tujuh Wilayah
Budaya Noken Tanah Papua, yaitu:

1) Wilayah Budaya Noken Mamta di Jayapura dan sekitarnya
2) Wilayah Budaya Noken Saireri di Biak, Numfor, dan sekitarnya
3) Wilayah Budaya Noken Domberai di Manokwari, Sorong, Raja Ampat, dan sekitarnya
4) Wilayah Budaya Noken Bomberai di Fak-Fak, Kaimana, dan sekitarnya
5) Wilayah Budaya Noken Anim-Ha di Merauke, Boven Digoel, Mappi, Asmat, dan sekitarnya
6) Wilayah Budaya Noken La-Pago di Wamena, Oksibil, Nduga, Puncak Jaya, dan sekitarnya.
7) Wilayah Budaya Noken Me-Pago di Paniai, Mimika, Intan Jaya, Deiyai, Dogiyai, dan sekitarnya.

Titus Pekei Agiyadokii, putra asli Papua, adalah tokoh sentral di balik pengakuan Noken Papua oleh UNESCO. Ia dikenal sebagai:


a) Penggagas dan penggerak diplomasi budaya Noken Papua ke UNESCO,
b) Pengembangan dan penggerak mama-mama noken Papua di tujuh wilayah budaya noken pulau Papua.
c) Peneliti dan penulis berbagai dokumen buku tentang budaya Noken dari Yayasan Ekologi Papua.
d) Pelestari nilai-nilai budaya dan lingkungan melalui perspektif Mama-mama Noken Papua dari Yayasan Noken Papua.
e) Pemikul Noken Perempuan Papua menuju ke UNESCO di Markas Paris Francis 4 Desember 2012 dan dari UNESCO kembali ke Tanah Papua 4 Dsember 2013 mulai merayakan Hari Noken Pertama Kali Sedunia di Seluruh Tanah Papua.
f) Pendidikan Noken dan kearifan lokal Mimika Papua menjadi wajib bagi sekolah yang ada di Kabupaten Mimika.
g) Pelestarian Lingkungan Hutan Alam Tropis Papua melalui Menanam Pohon Noken di Halaman Kantor Pemerintah, Sekolah, Serbaguna, Halaman Gereja dan Mushola, dan Tanah Kosong lain-lainya terus hijaukan.
h) HUT ke-29 Mimika mesti adakan Peraturan Daerah tentang Noken dan Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai kebijakan semua komponen.

Komitmennya dalam menggali Nilai-Nilai Noken dan Pelestarian Lingkungan, adalah Noken masih ada karena menjaga hutan lingkungan hidup Papua, perannya dalam mendorong kreativitas dan pemberdayaan perempuan Papua, menjadikan Noken bukan hanya warisan budaya, tetapi juga simbol ketahanan, identitas, dan harapan masyarakat Papua.

(Redaksi)

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

banner 400x130

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *