TIMIKA, Penapapua.com
Bupati Mimika, Johanes Rettob, secara resmi melaunching bank sampah yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Distrik Mimika Baru.
Launching yang berlangsung di lapangan Jayanti, Jumat (3/10/2025) ditandai dengan pelepasan balon ke udara dan simulasi proses penjualan sampah menjadi uang.
Bupati Mimika, Johanes Rettob, mengatakan bahwa, selama ini sampah merupakan barang yang tidak berguna bagi masyarakat, akan tetapi sekarang sampah bukan barang buangan lagi, akan tetapi sampah bisa menghasilkan uang.
“Sekarang kalau kita mau bilang, kita ini darurat sampah. Karena sampah ini bertebaran di mana-mana. Orang tidak sadar, kemarin terjadi banjir gara-gara sampah. Pemerintah harus turun tangan lagi untuk membongkar semua parit-parit dan lain-lain, dan itu semuanya adalah sampah,” kata Bupati John.
Bupati menjelaskan, sampah yang dihasilkan dari tiga distrik yakni, Distrik Mimika Baru, Wania dan Kuala Kenacana, perhari mencapai 100 ton sampah. Jika 100 ton ini diuangkan sekitar perkilo sampah Rp1000, maka ada Rp100 juta uang yang beredar setiap hari di Mimika dari hasil sampah.
“Pemerintah terus berusaha bagaimana caranya agar Mimika ini bersih. Kita terus berusaha mencari inovasi-inovasi agar memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat,” tutur Bupati John.
Upaya yang dilakukan pemerintah adalah melalui bank sampah yang juga bekerjasama dengan Bank BNI yang saat ini dilaunching.
Menurutnya, sampah tidak lagi dianggap masalah, tapi harus dilihat sebagai peluang ekonomi. Jika diolah dengan baik, sampah bisa menjadi pupuk kompos, pakan maggot, bahan bakar, bahkan menghasilkan pendapatan besar bagi masyarakat.
Bupati pun berharap kepada paguyuban untuk dapat mensosialisasikan kepada warganya agar jangan membuang sampah, melainkan sampah tersebut dipilah kemudian dijual sehingga menghasilkan uang dari sampah.
“Seperti botol aqua itu harga botolnya sendiri dan harga tutup botolnya juga punya nilai ekonomis. Belum lagi yang plastik, kertas dan karton. Jadi, banyak sampah yang punya nilai ekonomisnya,” ujarnya.
Bupati melanjutkan, kedepan masyarakat tidak lagi membuang sampah, melainkan berburu sampah untuk dijual. Dengan begitu lingkungan menjadi bersih, sehat, dan sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi warga.
Sementara itu, Kepala Distrik Mimika Baru, Joel Luhukay, mengatakan bahwa, program bank sampah ini sudah dimulai sejak Juli 2025 lalu. Untuk mendukung program ini, pihaknya telah merekrut tenaga pemilah sampah sebanyak 22 orang yang merupakan utusan dari masing-masing kelurahan 2 orang.
“Kita membuat kontrak dengan mereka untuk bekerja selama 6 bulan. Kita membayar mereka dengan dasar gaji UMK dan dapat BPJS Ketenagakerjaan,” tutur Joel.
Setelah mendapat kesepakatan dengan tenaga pemilah sampah, para tenaga ini turun ke lapangan untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh masyarakat yang ada di wilayah Distrik Mimika Baru tentang bank sampah.
Sosialisasi yang disampaikan adalah jam membuang sampah serta cara memilah sampah rumah tangga sebelum dibuang.
“Jangan membuang sampah sembarangan, tetapi petugas yang sudah direkrut ini akan menjemput sampah dari rumah ke rumah untuk mempermudah akses masyarakat. Ada 17 item sampah yang akan dipilah yang akan dijadikan uang,” ungkapnya.
(Redaksi)